Selamat Datang

Belajar Kebijakan Perlindungan Tanaman adalah situs yang dibuat untuk mendukung mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana mempelajari mata kuliah Kebijakan Perlindungan Tanaman. Blog ini dibuat sebagai sarana pembelajaran blended learning dan sebagai sarana pembelajaran daring selama pandemi Covid-19. Bila Anda adalah mahasiswa peserta mata kuliah Kebijakan Perlindungan Tanaman semester genap Tahun Ajaran 2020/2021, untuk melaksanakan perkuliahan daring Anda wajib membaca setiap materi kuliah dan melaksanakan petunjuk mengenai hal-hal yang harus dilakukan sebagaimana diberikan pada setiap materi kuliah.

Senin, 16 Maret 2020

5.2. Perencanaan dan Pengelolaan Program Perlindungan Tanaman: (2) Identifikasi Masalah dan Tujuan, Perencanaan, serta Pelaksanaan dan Pemantauan

Pada Materi 5.1 telah diuraikan tahap-tahap pengelolaan di dalam daur pengelolaan program atau proyek perlindungan tanaman. Di antara tahap-tahap dalam daur pengelolaan tersebut terdapat tahap perancangan dan pelaksanaan. Sebagaimana juga telah diuraikan, tahap perancangan dan pelaksanaan dilaksanakan dengan langlah-langkah: mendeskripsikan program, menyusun kerangka kerja logis, melengkapi dokumen rancangan program, menyepakati pelaksanaan, serta melakukan refleksi terhadap proses perancangan. Pada modul ini terutama akan dibahas secara lebih mendalam dua tahap pertama dalam pengelolaan program, yaitu tahap perencanaan/perancangan program serta tahap pelaksanaan dan pemantauan. Uraian mengenai perencanaan/perancangan program difokuskan pada pendekatan kerangka kerja logis (logical framework approach atau logical framework analysis, LFA).

5.2.1. MATERI KULIAH

5.2.1.1. Membaca Materi Kuliah
Sebagaimana telah diuraikan pada materi 5.1, perencanaan/perancangan program merupakan tahap yang penting dalam pengelolaan kegiatan perlindungan tanaman. Program perlindungan tanaman perlu direncanakan/dirancang dengan beberapa alasan, di antaranya adalah:
  1. Untuk memfokuskan upaya pada akar permasalahan perlindungan tanaman yang seringkali bukan sekedar permasalahan OPT, melainkan permasalahan kebijakan, keperdulian masyarakat, dsb.
  2. Menentukan dukungan para pihak terhadap pelaksanaan program, baik dukungan pemikiran, tenaga, sumberdaya, dsb. untuk digunakan bersama secara optimal
  3. Menentukan peringkat tujuan yang ingin dicapai, apakah sekedar mengatasi OPT (keluaran), mengurangi kehilangan hasil (hasil), atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat (sasaran)
  4. Menentukan cara mengukur keberhasilan program sehingga dapat dijadikan pelajaran pada tahap berikutnya
  5. Memperkirakan dampak positif dan dampak negatif yang akan terjadi dan mempersiapkan langkah-langkah pengelolaan dampak tersebut
  6. Untuk program pemerintah, perguruan tinggi, atau LSM atau instansi lain, sebagai bagian dari dokumen program yang diperlukan sebagai upaya untuk mewujudkan tatakelola yang baik (good governance).
Untuk mencapai tujuan perencanaan program sebagaimana tersebut di atas diperlukan pendekatan kerangka kerja logis (logical framework approach, LFA). Menurut WWF (2005):
Pendekatan kerangka kerja logis merupakan proses analitik untuk merancang struktur dan mensistematisasi proses analisis terhadap suatu prakarsa program atau proyek.
Pendekatan kerangka kerja logis merupakan proses yang didokumentasikan dengan menggunakan matriks kerangka kerja logis (logical framework matrix, LFM). WWF (2005) menegaskan:
It is useful to distinguish between LFA, which is a process involving stakeholder analysis, problem analysis, objective setting and strategy selection – and the logical framework matrix, often called the logframe, which documents the product of the LFA process.
Dalam kegiatan belajar ini pendekatan kerangka kerja logis dimaksudkan sebagai proses analitik untuk merancang suatu program dengan menggunakan logika matriks kerangka kerja logis berdasarkan atas hasil analisis situasi yang mencakup:
  • analisis permasalahan (problem analisis), 
  • analisis pemangku kepentingan (stakeholder analysis), 
  • analisis tujuan (objective setting), dan 
  • analisis strategi alternatif (strategy selection).
Analisis permasalahan dilakukan untuk mengidentifikasi akar permasalahan perlindungan tanaman, bukan sekedar gejala permasalahan, sebagai dasar untuk merancang penanganan masalah. Perlu dicatat bahwa permasalahan perlindungan tanaman lebih dari sekedar permasalahan OPT. Analisis permasalahan secara menyeluruh dan mendalam diperlukan untuk dapat merancang kegiatan yang relevan dan berfokus. Analisis permasalahan lazim dilakukan dengan menggunakan teknik ‘pohon permasalahan’ (decision-tree analysis) dengan menggunakan satu di antara dua orientasi berikut:
  1. Teknik berorientasi permasalahan fokus, setiap partisipandiminta untuk menetapkan satu permasalahan dan kemudian permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh seluruh peserta digabungkan untuk ditentukan permasalahan mana yang merupakan permasalahan fokus dan bagaimana hubungan sebab akibatnya dengan permasalahan lainnya
  2. Teknik berorientasi tujuan, mula-mula ditetapkan sasaran program dan kemudian kemudian ditentukan kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan logika sebab akibat. 
Kedua teknik ini sebenarnya sama saja, teknik mana yang digunakan tergantung pada kebiasaan. Setiap peserta diminta untuk mendaftarkan semua permasalahan yang dihadapi dan kemudian bersama-sama menggambarkan hubungan berbagai permasalahan ke dalam struktur akar, batang, cabang, ranting dan seterusnya, ibarat menggambar sebatang pohon, dengan menggunakan hubungan sebab-akibat sebagai dasar pertimbangan. Pembuatan pohon masalah dapat dilakukan dengan menggunakan program aplikasi komputer, antara lain dengan menggunakan program aplikasi yEd dengan mengikuti langkah-langkah yang diuraikan.

Setelah dilaksanakan analisis permasalahan, selanjutnya dilaksanakan analisis pemangku kepentingan program (program stakeholder analysis). Pemangku kepentingan program (program stakeholders) merupakan seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif, individu maupun lembaga, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang. Pemangku kepentingan program mencakup penerima manfaat program (program beneficiaries), yaitu mereka yang menerima manfaat dari pelaksanaan program, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penerima manfaat terdiri atas kelompok sasaran program (program target groups), yaitu idividu atau lembaga yang nantinya terlibat langsung dalam pelaksanaan program, dan juga masyarakat bukan kelompok sasaran. Analisis pemangku kepentingan program diawali dengan melakukan identifikasi terhadap berbagai pemangku kepentingan yang ada untuk selanjutnya dikelompokkan dan ditentukan kemungkinan kepentingan dan kemungkinan peran yang dapat diberikan oleh setiap kelompok pemangku kepentingan. Analisis pemangku kepentingan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, di antaranya adalah teknik diagram Venn untuk menentukan tumpang tindih kepentingan antar para pemangku kepentingan. Sesuai dengan karakteristik program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang, mungkin tidak seluruh pemangku kepentingan perlu dilibatkan. Meskipun demikian, pemangku kepentingan yang tidak dapat dilibatkan perlu juga diidentifikasi.

Langkah selanjutnya adalah analisis tujuan. Analisis tujuan dilakukan dengan menggunakan teknik yang sama dengan yang digunakan pada analisis permasalahan, tetapi dengan membalikkan pernyataan mengenai permasalahan (negatif) dibalik menjadi pernyataan mengenai pernyataan tujuan mengatasi permasalahan (positif). Akan tetapi, tidak semua pernyataan permasalahan dalam analisis permasalahan memerlukan pernyataan tujuan sebab hasil analisis pemangku kepentingan akan menentukan lebih lanjut permasalahan mana saja yang perlu memperoleh prioritas penanganan. Selain itu, bila pada analisis permasalahan hubungan antara satu permasalahan dengan permasalahan lainnya merupakan hubungan sebab akibat, pada analisis tujuan hubungan antara satu tujuan dengan tujuan lainnya merupakan cara mencapai berbagai ‘hierarki produk’ yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan.

Produk yang diharapkan diperoleh dari suatu program yang dirancang dengan pendekatan kerangka kerja logis diberikan istilah dan definisi yang berbeda-beda antar lembaga pengguna pendekatan tersebut. WWF (2005) menggunakan terminologi visi (vision), sasaran (goals), tujuan (objectives), dan hasil (results). WVI (2007) menggunakan istilah sasaran (goals), hasil (outcomes), dan keluaran (outputs). AusAID (2005) menggunakan terminologi sasaran/dampak (goals/impacts), tujuan/hasil (purposes/outcomes), tujuan komponen/hasil antara (component objectives/intermediate results), dan keluaran (outputs). Pada kegiatan belajar ini akan digunakan terminologi sasaran, hasil, dan keluaran dengan definisi sebagai berikut:
  1. Sasaran (goals): produk yang memberikan kontribusi terhadap pada tujuan sektorak atau nasional dan kontribusi terhadap dampak jangka panjang dan merupakan konsekuensi dari tercapainya sejumlah hasil. Sasaran bersifat kontributif, artinya ikut menyumbang, sehingga bukan seluruhnya merupakan produk program atau proyek.
  2. Hasil (outcomes): produk lanjutan yang dicapai secara keseluruhan, langsung maupun tidak langsung, sebagai konsekuensi dari tercapainya sejumlah sasaran melalui pelaksanaan beberapa kegiatan program atau proyek
  3. Keluaran (outputs): produk langsung dan nyata yang dicapai melalui pelaksanaan satu kegiatan program atau proyek
Merujuk pada definisi-definisi di atas maka dapat dikatakan bahwa hasil merupakan capaian yang diharapkan dari tercapainya sekumpulan keluaran dan sasaran merupakan capaian yang diharapkan dari tercapainya sejumlah hasil. Dalam kaitan ini, keluaran bersifat atributif, artinya keluaran yang dicapai sepenuhnya merupakan akibat dari pelaksanaan aktivitas tertentu. Pada pihak lain, hasil, dan lebih-lebih sasaran, bersifat kontributif, artinya banyak faktor lain juga berperan, sehingga bukan seluruhnya merupakan produk program yang dilaksanakan. Penentuan keluaran, hasil, dan sasaran program perlindungan tanaman dilakukan dengan menggunakan teknik analisis pohon tujuan (solution-tree analysis, objectives-tree analysis) yang pelaksanaannya mirip dengan penentuan pohon permasalahan. Dalam hal ini, penyelesaian permasalahan cabang/ranting dilakukan untuk mencapai keluaran, penyelesaian permasalahan batang untuk mencapai hasil, dan penyelesaian permasalahan akar untuk mencapai sasaran. Produk dengan hierarki berbeda yang diperoleh dari analisis tujuan perlu dikaitkan dengan matriks kerangka kerja logis yang digunakan untuk mendokumentasikan pelaksanaan perencanaan/perancangan program dengan penggunakan pendekatan kerangka kerja logis dengan cara sebagai berikut:
  1. Satu atau gabungan beberapa tujuan ranting yang sejenis pada pohon tujuan dapat dikaitkan dengan satu keluaran
  2. Satu atau gabungan beberapa tujuan cabang yang sejenis pada pohon tujuan dapat dikaitkan dengan satu hasil
  3. Satu atau gabungan beberapa tujuan pohon yang sejenis pada pohon tujuan dapat dikaitkan dengan satu sasaran

Setelah dihasilkan pohon tujuan, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis strategis untuk menentukan prioritas hasil dan keluaran tertentu yang perlu didahulukan dibandingkan dengan hasil dan keluaran lainnya. Prioritas ditentukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain seberapa mendesak suatu masalah perlu ditangani, risiko dampak merugikan yang dapat ditimbulkan oleh suatu masalah bila tidak ditangani, sumberdaya yang dimiliki, dan sebagainya, dalam rentang waktu tertentu. Pada umumnya suatu program perlindungan tanaman terdiri atas hanya satu sasaran, setiap sasaran terdiri atas beberapa hasil, dan setiap hasil terdiri atas beberapa keluaran. Penentuan prioritas mula-mula dilakukan terhadap hasil dan kemudian dari hasil yang ditetapkan sebagai prioritas, ditentukan keluaran prioritas dan dari setiap keluaran prioritas ditentukan aktivitas prioritas. Penentuan prioritas dapat dilakukan dengan memberikan skor berdasarkan atas setiap kriteria yang digunakan untuk menentukan prioritas.

Hierarki tujuan dan aktivitas yang telah berhasil ditentukan selanjutnya perlu didokumentasikan ke dalam dokumen rencana/rancangan kegiatan dalam bentuk matriks kerangka kerja logis. Contoh format matriks kerangka kerja logis disajikan pada Gambar 1. Sebagai catatan, dalam mekanisme perencanaan pemerintah, indikator sasaran disebut Indikator Kinerja Utama (IKU) dan indikator sasaran disebut Indikator Kinerja Kegiatan (IKK).

Gambar 1 .Contoh format matrik kerangka kerja logis 
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, keluaran, hasil, dan sasaran yang diharapkan dapat dicapai melalui pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman dituliskan uraiannya pada kolom uraian, demikian juga dengan kegiatan yang perlu dilakukan untuk memperoleh keluaran tertentu. Kolom indikator diisi dengan ukuran yang akan digunakan untuk menentukan capaian. Indikator dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan, ‘Bagaimana saya dapat mengetahui apakah sesuatu yang saya rencanakan benar-benar terjadi?’ Indikator sedapat mungkin memenuhi kriteria SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Timely), artinya spesifik, dapat diukur, dapat dilaksanakan, relevan, dan tepat waktu. Misalnya, untuk tujuan meningkatkan kemampuan PPL memberikan penyuluhan, disebutkan PPL akan dilatih kapan, di mana dilatih, berapa banyak, oleh siapa, materi apa yang disiapkan, berapa banyak, kapan harus sudah siap, kapan PPL mulai bertugas, bagaimana pengaturannya, dan sebagainya.

Kolom cara verifikasi diisi dengan cara mengukur apakah indikator telah, belum, atau tidak dapat dicapai dan cara pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk pengukuran indikator. Misalnya, untuk tujuan meningkatkan penyuluhan, cara verifikasi adalah melalui pemeriksaan daftar hadir, pemeriksaan materi penyuluhan, mengikuti proses pelaksanaan sekolah lapang yang dilaksanakan PPL, dan sebagainya. Terakhir, kolom asumsi diisi dengan kondisi eksternal apa yang harus dipenuhi agar keluaran dapat diperoleh dari kegiatan, hasil dapat diperoleh dari sasaran, dan sasaran dapat diwujudkan dari hasil. Asumsi merupakan penyataan JIKA dalam logika JIKA-MAKA sedemikian sehingga JIKA asumsi dipenuhi dalam pelaksanaan kegiatan MAKA keluaran akan diperoleh dan seterusnya. Untuk tujuan meningkatkan penyuluhan, asumsi yang perlu dicantumkan misalnya adalah anggaran yang diajukan pemerintah disetujui oleh DPRD.

Setelah rencana program perlindungan tanaman tersusun dalam format matriks kerangka kerja logis maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana anggaran biaya (RAB) dan mengajukan RAB yang telah disusun ke instansi penyedia anggaran. RAB disusun secara rinci untuk setiap aktivitas dalam bentuk Kerangka Acuan Kerja (KAK) Aktivitas. Setelah RAB disetujui dan anggaran biaya dapat dicairkan maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan dan pemantauan program. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan program perlindungan tanaman adalah sebagai berikut:
  • Membentuk tim pelaksana program perlindungan tanaman yang akan dilaksanakan disertai dengan pembagian tugas yang jelas
  • Memastikan telah tersedia rencana kerja (work plan) dan rencana pemantauan (monitoring plan) untuk setiap aktivitas yang akan dilaksanakan
  • Menentukan kawasan pelaksanaan program, jenis OPT dan jenis tanaman yang menjadi sasaran program perlindungan tanaman yang dilaksanakan, serta karakteristik petani yang menjadi kelompok sasaran program
  • Menentukan cara pengendalian OPT yang akan digunakan dan memastikan keterseiaan prasarana dan sarana yang diperlukan untuk melaksanakan cara pengendalian tersebut
  • Menentukan cara pengadaan barang dan jasa yang diperlukan untuk melaksanakan setiap aktivitas program perlindungan tanaman yang dilaksanakan
  • Menentukan dokumen yang diperlukan dalam pelaksanaan program, misalnya dokumen mengenai informasi spesies OPT sasaran dan dokumen mengenai cara pengendalian yang akan digunakan, dan cara penyiapan dokumen yang diperlukan
  • Menentukan cara mengkomunikasikan program dengan kelompok sasaran dan dengan para pemangku kepentingan lainnya.
Bersamaan dengan pelaksanaan program juga perlu dilakukan pemantauan program perlindungan tanaman yang dilaksanakan. Pemantauan dilakukan terutama pada tataran indikator aktivitas dan indikator keluaran dengan mengacu kepada yang telah ditetapkan dalam matriks kerangka kerja logis rencana program perlindungan tanaman yang dilaksanakan. Namun bergantung pada struktur matriks kerangka kerja logis yang digunakan dalam rencana program, pemantauan juga dapat dilakukan terhadap indikator yang disebut hasil antara (intermediate outcome) sebagaimana yang diuraikan sebagai contoh dalam Linking regional pest management activities to outcomes: a template for using intervention logic models in regional pest management strategies dan Outcome monitoring of pest management sebagai laporan perjanjian kerja Landcare Research untuk Hawke's Bay Regional Council, New Zealand

5.2.1.2. Mengunduh dan Membaca Pustaka Daring
Silahkan mengklik setiap tautan yang diberikan pada materi kuliah ini dan mengunduh pustaka yang disediakan dari halaman Pustaka Daring dan membaca judul bab atau sub-bab yang berkaitan dengan materi kuliah ini. Selain itu, untuk materi kuliah ini dan dua materi kuliah berikutnya, silahkan juga mengunduh dan membaca materi kuliah berikut ini:
Setiap mahasiswa wajib mengklik tautan pada materi kuliah dan wajib mengunduh dan membaca pustaka daring untuk dilkaporkan dalam Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas.

5.2.2. TUGAS KULIAH

5.2.2.1. Mendiskusikan dengan Cara Menyampaikan dan/atau Menanggapi Komentar
Setelah membaca materi kuliah, silahkan buat minimal satu pertanyaan dan atau komentar mengenai materi kuliah. Buat pertanyaan secara langsung tanpa perlu didahului dengan selamat pagi, selamat siang, dsb., sebab belum tentu akan dibaca pada jam sesuai dengan ucapan selamat yang diberikan. Ketik pertanyaan atau komentar secara singkat tetapi jelas, misalnya "Mohon menjelaskan apakah memperoleh pengetahuan dengan menggunakan pendekatan ilmiah mempunyai kelebihan dan kelemahan". Pertanyaan dan/atau komentar diharapkan ditanggapi oleh mahasiswa lainnya dan setiap mahasiswa wajib menanggapi minimal satu pertanyaan dan/atau komentar yang disampaikan oleh mahasiswa lainnya. Pertanyaan dan/atau komentar maupun tanggapannya disampaikan paling lambat pada Kamis, 27 April 2023 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.

5.2.2.2. Mendiskusikan dengan Cara Membagikan Materi Kuliah
Setelah membaca materi kuliah, silahkan bagikan materi kuliah melalui media sosial yang dimiliki disertai dengan mencantumkan status tertentu, misalnya "Saya sekarang sudah tahu bahwa ternyata pengetahuan terdiri atas beberapa macam ... dst." Untuk membagikan lauar klik tombol Beranda dan kemudian klik tombol pembagian memalui media sosial dengan mengklik tombol media sosial yang tertera di sebelah kanan judul materi kuliah. Jika media sosial yang dimiliki tidak tersedia dalam ikon yang ditampilkan, klik ikon paling kanan untuk membuka ikon media sosial lainnya. Materi kuliah dibagikan paling lambat pada Kamis, 27 April 2023 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.

5.2.2.3. Mengerjakan Projek Kuliah
Untuk mendalami kebijakan perlindungan tanaman dalam kaitan dengan daur perencanaan dan pengelolaan program perlindungan tanaman, silahkan secara kelompok dengan daftar kelompok yang sama dengan ketika mengerjakan projek kuliah materi kuliah 5.1 mengerjakan projek kuliah sebagai berikut:
  1. Melakukan analisis pohon masalah untuk menentukan masalah fokus berdasarkan masalah perlindungan tanaman yang diberikan kepada kelompok disertai dengan menentukan pihak yang merupakan pemangku kepentingan.
  2. Silahkan unduh file matriks kerangka kerja logis perencanaan dan gunakan untuk menyusun rencana untuk mengatasi masalah fokus yang telah ditetapkan dengan menentukan satu sasaran yang diusahakan dicapai melalui dua hasil dan setiap hasil melalui keluaran dari 2-3 kegiatan.
  3. Mengapa dalam perencanaan program keluaran dari seluruh kegiatan harus bermuara pada hasil dan seluruh hasil harus bermuara pada sasaran?
Hasil mengerjakan projek kuliah disampaikan secara perorangan sebagai bagian dari Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas materi kuliah ini.

5.2.3. ADMINISTRASI PELAKSANAAN KULIAH

Untuk membuktikan telah melaksanakan perkuliahan daring materi kuliah ini, Anda wajib mengakses, menandatangani presensi, dan mengumpulkan tugas di situs SIADIKNONA. Sebagai cadangan, silahkan juga menandatangani daftar hadir dan memasukkan laporan melaksanakan kuliah dan mengerjakan tugas dengan mengklik tautan berikut ini: 
  1. Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Sabtu, 22 April 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa untuk memastikkan telah menandatangani daftar hadir; dan
  2. Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas selambat-lambatnya pada Kamis, 27 April 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa untuk memastikan bahwa laporan sudah masuk.
Mahasiswa yang tidak mengisi dan memasukkan Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah dan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas akan ditetapkan sebagai tidak melaksanakan kuliah.

***********
Hak cipta blog pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan pertama kali pada 23 September 2018, diperbarui pada 25 Agustus 2020

Creative Commons License
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.

291 komentar:

  1. Mengapa teknik berorientasi permasalahan fokus dan teknik berorientasi tujuan digunakan tergantung kebiasaan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya,pada dasarnya
      1. Teknik berorientasi permasalahan fokus, setiap partisipandiminta untuk menetapkan satu permasalahan dan kemudian permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh seluruh peserta digabungkan untuk ditentukan permasalahan mana yang merupakan permasalahan fokus dan bagaimana hubungan sebab akibatnya dengan permasalahan lainnya
      2. Teknik berorientasi tujuan, mula-mula ditetapkan sasaran program dan kemudian kemudian ditentukan kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan logika sebab akibat.
      Dan Kedua teknik digunakan tergantung pada kebiasaan, karena Setiap peserta diminta untuk mendaftarkan semua permasalahan yang dihadapi dan kemudian bersama-sama menggambarkan hubungan berbagai permasalahan ke dalam struktur akar, batang, cabang, ranting dan seterusnya, ibarat menggambar sebatang pohon, dengan menggunakan hubungan sebab-akibat sebagai dasar pertimbangan.

      Hapus
    2. Karena kedua teknik tersebut sebenarnya sama saja, teknik mana yg digunakan tergantung pada kebiasaan. Yang dimana setiap peserta diminta untuk mendaftarkan semua permasalahan yang dihadapi dan kemudian bersama2 mengambarkan hubungan berbagai permasalahan ke dalam struktur ibarat mengambarkan sebatang pohon, dengan menghubungkan sebab akibat sebagai dasar pertimbangan. Sehingga pada permasalahan dilakukan untuk mengidentifikasi akar permasalahan perlindungan tanaman bukan hanya sekedar gejala permasalahannya sja. Dalam hal ini perlu dilakukan secara menyeluruh dan mendalam untuk dapat merancang kegiatan yg relevan dan berfokus.

      Hapus
    3. Menurut saya Kedua teknik ini sebenarnya sama saja, teknik mana yang digunakan tergantung pada kebiasaan. Setiap peserta diminta untuk mendaftarkan semua permasalahan yang dihadapi dan kemudian bersama-sama menggambarkan hubungan berbagai permasalahan ke dalam struktur akar, batang, cabang, ranting dan seterusnya, ibarat menggambar sebatang pohon, dengan menggunakan hubungan sebab-akibat sebagai dasar pertimbangan.

      Hapus
    4. Menurut materi yang telah di paparkan
      1. Teknik berorientasi permasalahan fokus, setiap partisipan diminta untuk menetapkan satu permasalahan dan kemudian permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh seluruh peserta digabungkan untuk ditentukan permasalahan mana yang merupakan permasalahan fokus dan bagaimana hubungan sebab akibatnya dengan permasalahan lainnya.
      2. Teknik berorientasi tujuan, mula-mula ditetapkan sasaran program dan kemudian kemudian ditentukan kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan logika sebab akibat.

      Kedua teknik ini sebenarnya sama saja, teknik mana yang digunakan tergantung pada kebiasaan. Setiap peserta diminta untuk mendaftarkan semua permasalahan yang dihadapi dan kemudian bersama-sama menggambarkan hubungan berbagai permasalahan ke dalam struktur akar, batang, cabang, ranting dan seterusnya, ibarat menggambar sebatang pohon, dengan menggunakan hubungan sebab-akibat sebagai dasar pertimbangan.

      Hapus
    5. Teknik berorientasi permasalahn fokus dan teknik berorientasi tujuan digunakan tergantung kebiasaan karena kedua teknik ini memiliki arti yang sama dalam pencapaian tujuannya. Dimana para peserta diminta untuk mengidentifikasi suatu permasalahn yang ada kemudian mengaitkannya dengan hubungan sebab akibat. sehingga dari kedua teknik ini dapat dipilih salah satu dalam pengaplikasiannya hanya tergantung kebiasaan setempat.

      Hapus
    6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. Jelaskan maksud dari membalikan pernyataan mengenai permasalahan (negatif) dibalik menjadi pernyataan tujuan mengatasi permasalahan (positif)?. Dan mengapa terjadi demikian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam materi yang telah dijelaskan maksud dari pernyata tersebut yaitu dimana jika dalam analisis permasalahan suatu pernyataan yang mengenai permasalahan-permasalahan perlindungan tanaman yang merupakan pernyataan bentuk negatif akan diubah menjadi suatu pernyataan yang positif dalam analisis tujuan dimana pernyataan permasalahan tersebut akan menjadi indikator dari suatu tujuan dalam suatu program perlindungan tanaman.

      Hapus
    2. Menurut saya membalikkan pernyataan mengenai permasalahan (negatif) dibalik menjadi pernyataan mengenai pernyataan tujuan mengatasi permasalahan (positif) agar pada analisis permasalahan hubungan antara satu permasalahan dengan permasalahan lainnya merupakan hubungan sebab akibat, pada analisis tujuan hubungan antara satu tujuan dengan tujuan lainnya merupakan cara mencapai berbagai ‘hierarki produk’ yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan. Pernyataan tersebut menjadi bagian penting dari satu tujuan dalam program perlindungan tanaman.

      Hal ini perlu terjadi untuk dapat menentukan lenih lanjut permasalahan mana saja yang perlu memperoleh prioritas penanganan.Akan tetapi, tidak semua pernyataan permasalahan dalam analisis permasalahan memerlukan pernyataan tujuan.

      Hapus
  3. Bagaimanakah pengaruh pemangku kepentingan program terhadap pelaksanaan rancangan program perlindungan tanaman ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya pengaruh pemangku kepentingan terhadap pelaksanaan rancangan program perlindungan tanaman adalah sebagaimana telah dijelaskan pada materi bahwa Pemangku kepentingan program mencakup penerima manfaat program (program beneficiaries), yaitu mereka yang menerima manfaat dari pelaksanaan program, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penerima manfaat terdiri atas kelompok sasaran program (program target groups), yaitu idividu atau lembaga yang nantinya terlibat langsung dalam pelaksanaan program, dan juga masyarakat bukan kelompok sasaran. Analisis pemangku kepentingan program diawali dengan melakukan identifikasi terhadap berbagai pemangku kepentingan yang ada untuk selanjutnya dikelompokkan dan ditentukan kemungkinan kepentingan dan kemungkinan peran yang dapat diberikan oleh setiap kelompok pemangku kepentingan. Analisis pemangku kepentingan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, di antaranya adalah teknik diagram Venn untuk menentukan tumpang tindih kepentingan antar para pemangku kepentingan. Sesuai dengan karakteristik program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang, mungkin tidak seluruh pemangku kepentingan perlu dilibatkan.

      Hapus
    2. Perpengaruh kepentingan program sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang. Pemangku kepentingan program mencakup penerima manfaat program (program beneficiaries), yaitu mereka yang menerima manfaat dari pelaksanaan program, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penerima manfaat terdiri atas kelompok sasaran program (program target groups), yaitu idividu atau lembaga yang nantinya terlibat langsung dalam pelaksanaan program, dan juga masyarakat bukan kelompok sasaran. Analisis pemangku kepentingan program diawali dengan melakukan identifikasi terhadap berbagai pemangku kepentingan yang ada untuk selanjutnya dikelompokkan dan ditentukan kemungkinan kepentingan dan kemungkinan peran yang dapat diberikan oleh setiap kelompok pemangku kepentingan. Analisis pemangku kepentingan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, di antaranya adalah teknik diagram Venn untuk menentukan tumpang tindih kepentingan antar para pemangku kepentingan. Sesuai dengan karakteristik program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang, mungkin tidak seluruh pemangku kepentingan perlu dilibatkan. Meskipun demikian, pemangku kepentingan yang tidak dapat dilibatkan perlu juga diidentifikasi.

      Hapus
    3. Menurut saya berdasarkan materi diatas Pemangku kepentingan program (program stakeholders) merupakan seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif, individu maupun lembaga, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana atau rancangan program perlindungan tanaman yang direncanakan atau dirancang. Pemangku kepentingan program mencakup penerima manfaat program (program beneficiaries), yaitu mereka yang menerima manfaat dari pelaksanaan program, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penerima manfaat terdiri atas kelompok sasaran program (program target groups), yaitu idividu atau lembaga yang nantinya terlibat langsung dalam pelaksanaan program, dan juga masyarakat bukan kelompok sasaran. Analisis pemangku kepentingan program diawali dengan melakukan identifikasi terhadap berbagai pemangku kepentingan yang ada untuk selanjutnya dikelompokkan dan ditentukan kemungkinan kepentingan dan kemungkinan peran yang dapat diberikan oleh setiap kelompok pemangku kepentingan.
      Analisis pemangku kepentingan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, di antaranya adalah teknik diagram Venn untuk menentukan tumpang tindih kepentingan antar para pemangku kepentingan. Sesuai dengan karakteristik program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang, mungkin tidak seluruh pemangku kepentingan perlu dilibatkan. Meskipun demikian, pemangku kepentingan yang tidak dapat dilibatkan perlu juga diidentifikasi.

      Hapus
    4. Pemangku kepentingan program (program stakeholders) merupakan seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif, individu maupun lembaga, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang. Pemangku kepentingan program mencakup penerima manfaat program (program beneficiaries), yaitu mereka yang menerima manfaat dari pelaksanaan program, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penerima manfaat terdiri atas kelompok sasaran program (program target groups), yaitu idividu atau lembaga yang nantinya terlibat langsung dalam pelaksanaan program, dan juga masyarakat bukan kelompok sasaran. Analisis pemangku kepentingan program diawali dengan melakukan identifikasi terhadap berbagai pemangku kepentingan yang ada untuk selanjutnya dikelompokkan dan ditentukan kemungkinan kepentingan dan kemungkinan peran yang dapat diberikan oleh setiap kelompok pemangku kepentingan. Analisis pemangku kepentingan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, di antaranya adalah teknik diagram Venn untuk menentukan tumpang tindih kepentingan antar para pemangku kepentingan. Sesuai dengan karakteristik program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang, mungkin tidak seluruh pemangku kepentingan perlu dilibatkan

      Hapus
    5. Pemangku kepentingan program (program stakeholders) merupakan seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif, individu maupun lembaga, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang. mereka yang menerima manfaat dari pelaksanaan program, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penerima manfaat terdiri atas kelompok sasaran program (program target groups), yaitu idividu atau lembaga yang nantinya terlibat langsung dalam pelaksanaan program, dan juga masyarakat bukan kelompok sasaran. Sesuai dengan karakteristik program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang, mungkin tidak seluruh pemangku kepentingan perlu dilibatkan. Meskipun demikian, pemangku kepentingan yang tidak dapat dilibatkan perlu juga diidentifikasi.

      Hapus
    6. Dalam realisasi yang berkembang, para
      pemangku kepentingan dapat memengaruhi
      keberhasilan suatu pengelolaan dengan menggunakan pendekatan Analisis Stakeholder. Analisis ini
      dapat digunakan untuk memahami kepentingan (interest) dan pengaruh (influence) mereka, dan bagaimana hal ini dapat mendukung atau
      mengancam kinerja suatu pengelolaan (Brugha & Varvasovszky, 2000). Dalam kebijakan pengelolaan sumber daya alam, analisis pemangku kepentingan dilihat sebagai sebuah pendekatan yang dapat memberdayakan para pemangku kepentingan untuk memengaruhi proses pengambilan keputusan (Reed et al., 2009), dan dalam penelitian kebijakan analisis stakeholder telah dilihat
      sebagai suatu cara untuk menghasilkan informasi tentang “aktor yang relevan” untuk memahami perilaku, minat, agenda, dan pegaruh mereka pada
      proses pengambilan keputusan (Brugha &
      Varvasovszky, 2000).

      Hapus
    7. Pengaruh pemangku kepentingan program terhadap pelaksanaan rancangan program perlindungan tanaman adalah pemangku kepentingan program ini mencakup penerima manfaat program (program beneficiaries)yaitu mereka yg menerima dari pelaksanaan program baik langsung maupun tidak langsung. Penerima manfaat terdiri atas kelompok sasaran program (program target groups) yaitu individu atau lembaga yang nantinya teribat langsung dalam pelaksanaan program dan juga masyarakat bukan kelompok sasaran. Analisis pemangku kepentingan program diawali dengan melakukan identifikasi terhadap berbagai pemangku kepentingan yang ada untuk selanjutnya dikelompokkan dan ditentukan kemungkinan kepentingandan kemungkinan peran yg dapat diberikan oleh setiap pemangku kepentingan.

      Hapus
    8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    9. Pengaruh pemangku kepentingan program terhadap pelaksanaan rancangan program perlindungan tanaman sangat penting atau berpengaruh besar. hal ini disebabkan karena pemangku kepentingan ini berkaitan dengan pihak yang terlibat dalam sebuah pelaksanaan program dan berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman yang telah direncanakan, baik positif maupun negatif, individu maupun lembaga baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian pemangku kepentingan itu sangat mempengaruhi dalam pencapaian keberhasilan suatu program atau proyek yang telah direncanakan. Sebagai pemangku kepentingan berhak atau memiliki peran sebagai pengambil keputusan.

      Hapus
    10. pemangku kepentingan program perlindungan tanaman sangat berpengaruh. Pemangku kepentingan penunjang (secondary stakeholders), yaitu berperan
      sebagai pihak perantara (intermediaries) dalam proses penyampaian kegiatan.Pemangku kepentingan ini dapat dibedakan atas penyandang dana, pelaksana kegiatan, organisasi pengawas dan advokasi, atau secara gamblang antara lain terdiri dari pemerintah, lembaga sosial masyarakat (LSM), pihak swasta, politisi, dan tokoh masyarakat. Sekaligus, pemangku kepentingan penunjang ini juga berperan sebagai pemangku kepentingan kunci (key stakeholders) yang secara signifikan berpengaruh atau memiliki posisi penting atas
      keberlangsungan kegiatan.

      Hapus
  4. Analisis pemangku kepentingan program dpt dilakukan dgn menggunakan bbrpa teknik yg dimna untuk menentukan tumpang tindih antar para pemangku, dikatakn bahwa tidak seluruh pemangku kepentingan perlu dilibatkan dan perlu juga diidentifikasi. Mengapa hal ini bisa terjadi? Apakh ada dampak bila tidak dilakukan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya ada dampak bila tidak dilakukan analisis pemangku program karena semuanya itu sesuai dengan karakteristik program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang, mungkin tidak seluruh pemangku kepentingan perlu dilibatkan. Meskipun demikian, pemangku kepentingan yang tidak dapat dilibatkan perlu juga diidentifikasi.

      Hapus
    2. Menurut saya hal ini dapat terjadi karena harus sesuai karakteristik program perlindungan tanaman yang direncanakan atau dirancang yang tidak begitu banyak memerlukan keterlibatan dari pemangku kepentingan. Akan tetapi pemangku kepentingan yang lain juga harus tetap diidentifikasi.
      Menurut saya akan berdampak karena kalau pemangku kepentingan tidak diidentifikasi juga akan mungkin kekurangan pemangku kepentingan dalam program perencanaan perlindungan tanaman yang lain.

      Hapus
    3. Hal ini bisa terjadi karena, mungkin dalam membuat kebijakan atau analisis pelaku pembuat kebijakan merasa bahwa dalam menerapkan teknik yang dibuat memang perlu hanya beberapa pihak saja yang terlibat dalam analisis pemangku kepentingan program.. Sesuai dengan karakteristik program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang, mungkin tidak seluruh pemangku kepentingan perlu dilibatkan. Meskipun demikian, pemangku kepentingan yang tidak dapat dilibatkan perlu juga diidentifikasi.
      Menurut saya dampak yang akan terjadi adalah proses analisis yang akan dilakukan akan berjalan dengan sebagaimana mestinya.

      Hapus
  5. 1. Mengapa istilah dan definisi produk dalam pendekatan kerangka kerja logis berbeda-beda setiap lembaga yang menggunakan pendekatan tersebut?
    2. Dalam pendekatan krangka logis gabungan dari beberapa tujuan dapat menjadi sebuah keluaran, hasil dan sasaran, jelaskan mengapa demikian dan sebutkan contohnya masing-masing?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1). istilah dan defenisi dalam pendekatan kerengka kerja logis berbeda-beda pada setiap lembaga yang menggunakan pendekatan tersebut karena setiap lembaga pasti memiliki pertimbangannya masing-masing. meskipun menefenisikan pnedekatan kerangka kerja logis yang berebeda namun hasil merupakan capaian yang diharapakan semua lembaga dari tercapainya sekumpulan keluaran dan sasaran yang merupakan capaian yang diharapkan tercapainya sejumlah hasil. sehingga menurut saya mengapa berbeda-beda pada setiap lembaga itu hanya berkaitan dengan perbedaan teknis saja namun tujuannya tetap sama.
      2).Dalam pendekatan kerangka logis gabungan dari beberapa tujuan dapat menjadi sebuah keluaran, hasil, dan sasaran. Hal ini disebabkan karena untuk mencapai sebuah tujuan maka hal seperti yang telah disebutkan diatas dijadikan sebagai kerangka logis dalam mencapai sebuah program kerja yang telah dirancang atau direncanakan ataupun meneyelesaikan sebuah permasalahan. contohnya:
      -sasaran: menyelesaikan dan mengembangkan proyek sesuai dengan anggaran biaya dan tenggat waktu yang telah ditentukan
      -keluaran: barang-barang konsumen
      -hasil: produksi barang mentah menjadi barang jadi

      Hapus
  6. Mengapa sehingga untuk mencapai tujuan perencanaan program diperlukan pendekatan kerangka kerja logis ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena pendekatan krangka kerja logis terdiri proses analitik atau analisis untuk membuat struktur perencanaan dan mengatur mengenai sistematika dari suatu program agar tujuan dari program dapat tercapai. Melalui pendekatan ini akan dirancang bagaimana proses dalam penyelesaian suatu permasalahan yang diawalu dengan analisis berbagai masalah yang berkaitan sampai analisis strategi.

      Hapus
    2. Karena pendekatan kerangka kerja logis menentukan keluaran, hasil, dan sasaran yang diharapkan dapat dicapai melalui pelaksanaan rencana atau rancangan program perlindungan tanaman dituliskan uraiannya pada kolom uraian, demikian juga dengan kegiatan yang perlu dilakukan untuk memperoleh keluaran tertentu. Kolom indikator diisi dengan ukuran yang akan digunakan untuk menentukan capaian.
      Indikator sedapat mungkin memenuhi kriteria SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Timely), artinya spesifik, dapat diukur, dapat dilaksanakan, relevan, dan tepat waktu. Misalnya, untuk tujuan meningkatkan kemampuan PPL memberikan penyuluhan, disebutkan PPL akan dilatih kapan, di mana dilatih, berapa banyak, oleh siapa, materi apa yang disiapkan, berapa banyak, kapan harus sudah siap, kapan PPL mulai bertugas, bagaimana pengaturannya, dan sebagainya.
      Kolom cara verifikasi diisi dengan cara mengukur apakah indikator telah, belum, atau tidak dapat dicapai dan cara pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk pengukuran indikator. kolom asumsi diisi dengan kondisi eksternal apa yang harus dipenuhi agar keluaran dapat diperoleh dari kegiatan, hasil dapat diperoleh dari sasaran, dan sasaran dapat diwujudkan dari hasil.

      Hapus
    3. Saya tambahkan bahwa pendekatan kerangka kerja logis merupakan proses analitik untuk merancang struktur dan mensistematisasi proses analisis terhadap suatu prakarsa program atau proyek.

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    5. Seperti yang kita tahu bahwa Pendekatan kerangka kerja logis merupakan proses analitik untuk merancang struktur dan mensistematisasi proses analisis terhadap suatu prakarsa program atau proyek. Dan kegiatan belajar ini pendekatan kerangka kerja logis dimaksudkan sebagai proses analitik untuk merancang suatu program dengan menggunakan logika matriks kerangka kerja logis berdasarkan atas hasil analisis situasi yang mencakup: analisis permasalahan (problem analisis), analisis pemangku kepentingan (stakeholder analysis), analisis tujuan (objective setting), dan analisis strategi alternatif (strategy selection).

      Hapus
    6. Karena kerangka kerja logis diperlukan untuk merancang struktur dan sistematisasi proses analisis terhadap suatu prakarsa program atau ptoyek.

      Hapus
    7. Menurut saya seperti yang sudah kita ketahui sendiri pengertian dari kerangaka kerja logis yang merupakan proses anaaligik untuk merancang struktur dan mensistematis proses analisis terhadap suatu prakarsa program atau proyek.Dan karena dalam kerangka kerja logis dapat menentukan hasil,pengeluaran dan sasaran yang dapat dicapai melalui pelaksanaan rencana.

      Hapus
    8. karena kerangka kerja logis dapat menganalisis masalah atau indikator dengan jelas dan untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumberdayanya (termasuk modal & sumber daya manusia)

      Hapus
    9. Karena pendekatan kerangka kerja logis menentukan keluaran, hasil, dan sasaran yang diharapkan dapat dicapai melalui pelaksanaan rencana atau rancangan program perlindungan tanaman dituliskan uraiannya pada kolom uraian, demikian juga dengan kegiatan yang perlu dilakukan untuk memperoleh keluaran tertentu. Kolom indikator diisi dengan ukuran yang akan digunakan untuk menentukan capaian.

      Hapus
  7. 1. Mengapa dalam pelaksanaan program juga perlu dilakukan pemantauan program perlindungan tanaman dan mengapa dalam pemantauan hanya dilakukan terutama pada tataran indikator aktifitas dan indikator keluaran?
    2. Apa yang membedakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan indikator Kinerja Kegiatan (IKK) ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya
      1. Dilakukan pemantauan program perlindungan tanaman karena hal tersebut sangat sangat penting dalam proses pelaksanaan program perlindungan tanaman dan hanya dilakukan pada indikator aktifitas dan indikator keluaran karena kedua hal tersebut mengacu kepada yang telah ditetapkan dalam matriks kerangka kerja logis rencana program perlindungan tanaman yang dilaksanakan.
      2. Yang membedakan indikator kerja utama dan indikator kinerja kegiatan adalah
      : . Indikator kerja utama adalah ukuran atau indikator kinerja suatu instansi, utamanya dalam mencapai tujuan dan sasaran tertentu, sedangkan indikator kinerja kegiatan adalah indikator yang dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur dan kegiatan ini harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan instansi.

      Hapus
    2. 2.Yang membedakan indikator kerja utama dan indikator kinerja kegiatan adalah:
      Kalau pada indikator kerja utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan sasaran strategis operasional sedangkan ,indikator kinerja kegiatan adalah dengan membandingkan keluaran dapat di analisis apakah kegiatan yang terlaksana sesuai dengan rencana,indikator ini dijadikan landasam untuk menilai kemajuan suatau kegiatan.

      Hapus
    3. Yang membedakan kedua indikator tersebut sesuai pengertiannya adalah Indikator kerja utama adalah ukuran atau indikator kinerja suatu instansi, utamanya dalam mencapai tujuan dan sasaran tertentu, sedangkan indikator kinerja kegiatan adalah indikator yang dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur dan kegiatan ini harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan instansi yang baik.

      Hapus
    4. 1. Menurut saya, kegiatan pemantau hanya dilakukan pada pemantauan indikator aktifitas dan indikator hasil karena melalui kedua hal ini dapat diketahui apakah suatu kegiatan sedang atau telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan perencanaan serta tujuan yangb dimaksudkan

      Hapus
  8. Dalam Satu atau gabungan beberapa tujuan ranting yang sejenis pada pohon tujuan dapat dikaitkan dengan satu keluaran, dalam beberapa gabungan tujuan cabang yang sejenis pada pohon tujuan dapat dikaitkan dengan satu hasil dan dalam gabungan beberapa tujuan pohon yang sejenis pada pohon tujuan dapat dikaitkan dengan satu sasaran. Mengapa demikian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam hal ini Keluaran bersifat atributif, artinya keluaran yang dicapai sepenuhnya merupakan akibat dari pelaksanaan aktivitas tertentu. Pada pihak lain, hasil, dan lebih-lebih sasaran, bersifat kontributif, artinya banyak faktor lain juga berperan, sehingga bukan seluruhnya merupakan produk program yang dilaksanakan. Penentuan keluaran, hasil, dan sasaran program perlindungan tanaman dilakukan dengan menggunakan teknik analisis pohon tujuan (solution-tree analysis, objectives-tree analysis). Sehingga timbul pernyataan bahwa penyelesaian permasalahan cabang atau ranting dilakukan untuk mencapai keluaran, penyelesaian permasalahan batang untuk mencapai hasil, dan penyelesaian permasalahan akar untuk mencapai sasaran. Pernyataan tersebut untuk dapat mempunyai prioritas dalam melakukan sesuatu guna pencapaian program perlindungan tanaman.

      Hapus
    2. Saya tambahakan Pada umumnya suatu program perlindungan tanaman terdiri atas hanya satu sasaran, setiap sasaran terdiri atas beberapa hasil, dan setiap hasil terdiri atas beberapa keluaran.

      Hapus
    3. Menurut saya Penentuan keluaran, hasil, dan sasaran program perlindungan tanaman dilakukan dengan menggunakan teknik analisis pohon tujuan (solution-tree analysis, objectives-tree analysis) yang pelaksanaannya mirip dengan penentuan pohon permasalahan.Orientasi pohon permasalahan ad 2 yaitu.
      1. Teknik berorientasi permasalahan fokus, setiap partisipandiminta untuk menetapkan satu permasalahan dan kemudian permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh seluruh peserta digabungkan untuk ditentukan permasalahan mana yang merupakan permasalahan fokus dan bagaimana hubungan sebab akibatnya dengan permasalahan lainnya
      2.Teknik berorientasi tujuan, mula-mula ditetapkan sasaran program dan kemudian kemudian ditentukan kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan logika sebab akibat.

      Hapus
  9. Mengapa Produk yang diharapkan diperoleh dari suatu program yang dirancang dengan pendekatan kerangka kerja logis diberikan istilah dan definisi yang berbeda-beda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya mengapa terdapat defini yang berbeda karena konsep Kerangka Kerja Logis (KKL) merupakan ringkasan proyek yang menunjukkan tingkatan tujuan-tujuan proyek serta hubungan sebab akibat pada setiap tingkatan indikator dan sasaran kinerja. KKL berguna untuk mendapatkan pemahaman dan pencapaian kesepakatan serta untuk mengetahui secara rinci tujuan proyek, baik secara mikro maupun makro.

      Hapus
    2. Menurut saya karena produk yang di harapkan dari suatu program mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda dan cara kerjanya berbeda pula. Sehingga dalam menyusun program di butuhkan pendekatan agar membuat struktur perencanaan dan mengatur mengenai sistematika dari suatu program agar tujuan dari program dapat tercapai.

      Hapus
    3. Pendekatan kerangka kerja logis merupakan proses analitik untuk merancang struktur dan mensistematisasi proses analisis terhadap suatu prakarsa program atau proyek.

      Hapus
    4. menurut saya,seperti yang tahu kerangka kerja logis merupakan proses analitik untuk merancang struktur dan mensistematisasi proses analisis terhadap suatu prakarsa program atau proyek.Dan walaupun diberikan istilah dan defenisi yang berbeda akan tetapi tetap mempunyai tujuan yang sama.

      Hapus
    5. Seperti pyang diketahui bahwa Pendekatan kerangka kerja logis merupakan proses analitik untuk merancang struktur dan mensistematisasi proses analisis terhadap suatu prakarsa program atau proyek. Maka dengan hal inilah suatu program yang dirancang sesuai struktur dan analisis maka tujuan dari program itu akan tercapai karena memiliki tujuan yg sama

      Hapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. permasalahan perlindungan tanaman yang seringkali bukan sekedar permasalahan OPT, melainkan permasalahan kebijakan, keperdulian masyarakat.coba jelaskan apa itu permasalahan kebijakan dan berikan contoh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Permasalahan kebijakan adalah kebutuhan, nilai-nilai, atau kesempatan-kesempatan yang tidak terealisir tetapi yang dapat dicapai melalui tindakan publik.
      Contohnya Tren dan aktivisme konsumen serta Daya saing komoditas dan rantai nilai.

      Hapus
    2. Permasalahan Kebijakan adalah setiap kebutuhan,nilai-nilai,atau kesempatan-kesempatan yang tidak terealisir tetapi dapat tercapai melalui tindakan publik.
      Sebagai contoh, pertanyaan-pertanyaan yang lebih rendah tingkatnya mengenai keuntungan bersih (keuntungan dikurangi biaya) dari beberapa solusi untuk mengontrol polusi industri telah mengasumsikan bahwa polusi industri adalah merupakan masalahnya. Pada pertanyaan berikutnya yang tingkatnya lebih tinggi yang harus dijawab adalah menyangkut cakupan dan kerumitan polusi, kondisi yang memberi kontribusi pada polusi, dan solusi-solusi yang potensial untuk memindahkan dan menghilangkan polusi.

      Hapus
    3. Permasalahan yang maksudkan disini adalah permasalahan yang timbul pada tanaman, dalam hal ini Terjadi Penyerangan OPT. Nah bagaimana tindakan pemerintah dalam mengambil kebijakan dalam tindakan perlindungan tanaman atau dalam mengatasi penyebaran OPTOtersebutt.Kebijakan sendiri merupakan sesuatu yang ditetapkan untuk dapat dijadikan arahan oleh para pemangku kepentingan termasuk petani dalam mengambil tindakan yang tepat terhadap permasalahan perlindungan tanaman.contohnya Penggerek buah kakao(Conopomorpha chamerella), biasa disingkat menjadi PBK, merupakan OPT paling penting pada budidaya kakao. Imago C. cramerela meletakkan telur pada buah muda dan kemudian larva yangbaru menetas segera menggerek masuk ke dalam buah untuk memakan daging yang menyelaputi biji sehingga menyebabkan biji menjadi rusak dan sulit dilepaskan dari dalam buah dan dipisahkan satu sama lain. Untuk melindungi buah kakao, pemerintah pusat mengeluarkan rekomendasi pengendalian secara mekanik dengan cara membungkus buah muda menggunakan kantong plastik (lazim disebut sarungisasi).

      Hapus
    4. Masalah-masalah kebijakan adalah kebutuhan, nilai-nilai, atau kesempatan-kesempatan yang tidak terealisir tetapi yang dapat dicapai melalui tindakan publik
      Contohnya:
      1. Kebutuhan primer: sandang,pangan dan papan
      2.sekunder:handpone, kendaraan pribadi
      3.tersier:perhiasan, hiburan ke luar negeri.

      Hapus
  12. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan program perlindungan tanaman adalah salah satunya Membentuk tim pelaksana program perlindungan tanaman yang akan dilaksanakan disertai dengan pembagian tugas yang jelas. Apa saja tugas yang jelas yang dimaksud?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tugas tim pelaksana secara umum:
      1. Menyiapkan rencana Kegiatan Seksi sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan Bidang Bina Program.
      2. Menyusun laporan hasil Kegiatan Seksi sebagai bahan penyusunan laporan hasil kegiatan Bidang Bina Program.
      3. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas bawahan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
      4. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada bawahan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
      5. Menghimpun dan mengkaji peraturan perundang-undangan dan pedoman petunjuk teknis di Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.
      6. Menyusun Program Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura berdasarkan rencana kegiatan masing-masing Bidang dan Sekretariat.
      7. Menyusun Perencanaan Umum Tahunan dan lima tahunan Dinas berdasarkan Perencanaan Bidang dan Sekretariat.
      8. Menilai hasil kerja bawahan .
      9. Mengevaluasi.
      10. Mempertanggun gjawabkan hasil kerja bawahan.
      11. Melaksanakan sistem pengendalian intern
      12. Melaksanakan tugas dinas lainya yang diberikan oleh atasan.
      Tugas tim pelaksana perlindungan tanaman adalah sebagai berikut:
      1. Penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
      2. Pelaksanaan analisis data dan informasi serangan OPT, dan faktor penentu perkembangan OPT.
      3. Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT berdasarkan sistem pengendalian hama terpadu (PHT).
      4. Pelaksanaan perumusan peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT.
      5. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT.
      6.Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu dan standar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP)
      7. Pemberian pelayanan kegiatan peramalan, pengembangan peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura

      Hapus

    2. Tugas dari Tim Pelaksana Program Perlindungan Tanaman:
      1. Penyusunan perencanaan program kegiatan pengembangan perlindungan terhadap tanaman perkebunan;
      2. Penyiapan bahan dalam produksi dan pengembangan biopestisida dan Agens Pengendali Hayati;
      3. Pengembangan teknologi pengendalian OPT;
      4. Penyebaran dan pemasaran Bio Pestisida dan APH;
      5. Penyiapan bahan dalam melakukan kerjasama dengan pihak ketiga terhadap pengembangan Bio Pestisida dan APH;
      6. Penyiapan bahan dalam mengkoordinasikan dan memberikan rekomendasi pengendalian OPT;
      7. Penyiapan bahan dalam memfasilitasi Brigade Proteksi Tanaman untuk penanggulangan eksplosi OPT;
      8. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian;
      9. Pembinaan kelompok jabatan fungsional; dan
      10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Perkebunan sesuai dengan tugas dan fungsinya

      Hapus
    3. Tugas tugas dari tim pelaksana :
      1.Penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura;
      2.Pelaksanaan analisis data dan informasi serangan OPT, dan faktor penentu perkembangan OPT;
      3.Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT berdasarkan sistem pengendalian hama terpadu (PHT);
      4.Pelaksanaan perumusan peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT;
      5.Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT;
      6.Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu dan standar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP);
      7.Pemberian pelayanan kegiatan peramalan, pengembangan peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura;

      Hapus
    4. Tugas tugas dari tim pelaksana :
      1.Penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura;
      2.Pelaksanaan analisis data dan informasi serangan OPT, dan faktor penentu perkembangan OPT;
      3.Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT berdasarkan sistem pengendalian hama terpadu (PHT);
      4.Pelaksanaan perumusan peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT;
      5.Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT;
      6.Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu dan standar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP);
      7.Pemberian pelayanan kegiatan peramalan, pengembangan peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.

      Hapus
    5. Tugas tugas dari tim pelaksana :
      1.Penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura;
      2.Pelaksanaan analisis data dan informasi serangan OPT, dan faktor penentu perkembangan OPT;
      3.Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT berdasarkan sistem pengendalian hama terpadu (PHT);
      4.Pelaksanaan perumusan peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT;
      5.Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT;
      6.Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu dan standar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP);
      7.Pemberian pelayanan kegiatan peramalan, pengembangan peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.

      Hapus
    6. Tugas tugas dari tim pelaksana :
      1.Penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura;
      2.Pelaksanaan analisis data dan informasi serangan OPT, dan faktor penentu perkembangan OPT;
      3.Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT berdasarkan sistem pengendalian hama terpadu (PHT);
      4.Pelaksanaan perumusan peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT;
      5.Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT;
      6.Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu dan standar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP);
      7.Pemberian pelayanan kegiatan peramalan, pengembangan peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura

      Hapus
    7. Tugas Tim Pelaksana Program Perlindungan Tanaman
      1. Penyusunan perencanaan program kegiatan pengembangan perlindungan terhadap tanaman.
      2. Penyiapan bahan dalam produksi dan pengembangan biopestisida dan Agens Pengendali Hayati;
      3. Pengembangan teknologi pengendalian OPT;
      4. Penyebaran dan pemasaran Bio Pestisida dan APH;
      5. Penyiapan bahan dalam melakukan kerjasama dengan pihak ketiga terhadap pengembangan Bio Pestisida dan APH;
      6. Penyiapan bahan dalam mengkoordinasikan dan memberikan rekomendasi pengendalian OPT;
      7. Penyiapan bahan dalam memfasilitasi Brigade Proteksi Tanaman untuk penanggulangan eksplosi OPT;
      8. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian;
      9. Pembinaan kelompok jabatan fungsional.
      Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan penyiapan bahan perencanaan program, keuangan, kepegawaian, rumah tangga dan aset, kearsipan dan dokumentasi, evaluasi dan paporan.
      Seksi Pengembangan Bio Pestisida dan Agens Pengendali Hayati mempunyai tugas memproduksi Bio Pestisida dan APH.
      Seksi Pengendalian Organisme Penggangu Tumbuhan mempunyai tugas mengembangkan teknologi dan melaksanakan pengendalian organisme pengganggu tanaman.
      Pengawasan Benih mempunyai tugas melaksanakan, mengkoordinasikan pelaksanaan sertifikasi, pengawasan, pembinaan peredaran benih, pemantauan, evaluasi program dan melaksanakan urusan ketatausahaan.
      Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan penyiapan bahan perencanaan program, keuangan, kepegawaian, rumah tangga dan aset, kearsipan dan dokumentasi, evaluasi dan pelaporan.
      Seksi Pengujian Mutu dan Sertifikasi Benih, mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan penyiapan bahan serta pelaksanaan pengujian mutu dan sertifikasi benih.
      Seksi Pengawasan dan Peredaran Benih, mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan dan peredaran benih.

      Hapus
    8. tugas dari tim pelaksana :
      1. Penyusunan perencanaan program pengembangan OPT;
      2. Penyiapan bahan identifikasi, pengamatan, pemantauan, pengendalian dan merekomendasikan teknis pengendalian OPT;
      3. Penyebaran informasi terapan teknologi pengendalian OPT;
      4. Pelaksanaan fungsi brigade proteksi tanaman untuk penanggulangan ledakan organisme pengganggu tanaman;
      5. Pengembangan sistem informasi peramalan, pemantauan, pengamatan dan peringatan dini serangan OPT;

      Hapus
  13. Mengapa pemangku kepentingan yang tidak dilibatkan juga perlu dilakukan identifikasi terhadap mereka??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Analisis pemangku kepentingan program diawali dengan melakukan identifikasi terhadap berbagai pemangku kepentingan yang ada untuk selanjutnya dikelompokkan dan ditentukan kemungkinan kepentingan dan kemungkinan peran yang dapat diberikan oleh setiap kelompok pemangku kepentingan. Analisis pemangku kepentingan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, di antaranya adalah teknik diagram Venn untuk menentukan tumpang tindih kepentingan antar para pemangku kepentingan. Sesuai dengan karakteristik program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang, mungkin tidak seluruh pemangku kepentingan perlu dilibatkan. Meskipun demikian, pemangku kepentingan yang tidak dapat dilibatkan perlu juga diidentifikasi.

      Hapus
    2. Karena pemangku kepentingan merupakan merupakan seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif, individu maupun lembaga, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang. 

      Hapus
    3. sesuai karakteristik program perlindungan tanaman yang direncanakan atau dirancang yang tidak begitu banyak memerlukan keterlibatan dari pemangku kepentingan. Akan tetapi pemangku kepentingan yang lain juga harus tetap diidentifikasi.
      seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif, individu maupun lembaga, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang.

      Hapus
    4. Pemangku kepentingan merupakan merupakan seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif, individu maupun lembaga, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang.

      Hapus
    5. Karena merupakan seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif, individu maupun lembaga, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang.

      Hapus
  14. Jelaskan perbedaan antara teknik berorientasi permasalahan fokus dan teknik berorientasi tujuan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Teknik berorientasi permasalahan fokus, yaitu untuk menetapkan satu permasalahan dan kemudian permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh seluruh peserta digabungkan untuk ditentukan permasalahan mana yang merupakan permasalahan fokus dan bagaimana hubungan sebab akibatnya dengan permasalahan lainnya
      2. Teknik berorientasi tujuan, mula-mula untuk ditetapkan sasaran program dan kemudian kemudian ditentukan kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan logika sebab akibat.

      Hapus
    2. 1)Teknik berorientasi permasalahan fokus, setiap partisipandiminta untuk menetapkan satu permasalahan dan kemudian permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh seluruh peserta digabungkan untuk ditentukan permasalahan mana yang merupakan permasalahan fokus dan bagaimana hubungan sebab akibatnya dengan permasalahan lainnya
      2)Teknik berorientasi tujuan, mula-mula ditetapkan sasaran program dan kemudian kemudian ditentukan kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan logika sebab akibat.

      Hapus
    3. Sperti yg sudah di jelaskan bahwa:
      1.Teknik berorientasi permasalahan fokus, setiap partisipandiminta untuk menetapkan satu permasalahan dan kemudian permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh seluruh peserta digabungkan untuk ditentukan permasalahan mana yang merupakan permasalahan fokus dan bagaimana hubungan sebab akibatnya dengan permasalahan lainnya. Sedangkan
      2.Teknik berorientasi tujuan, mula-mula ditetapkan sasaran program dan kemudian kemudian ditentukan kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan logika sebab akibat.

      Hapus
    4. Sudah dijelaskan dalam materi bahwa:
      1. Teknik berorientasi permasalahan fokus, yaitu untuk menetapkan satu permasalahan dan kemudian permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh seluruh peserta digabungkan untuk ditentukan permasalahan mana yang merupakan permasalahan fokus dan bagaimana hubungan sebab akibatnya dengan permasalahan lainnya
      2. Teknik berorientasi tujuan, mula-mula untuk ditetapkan sasaran program dan kemudian kemudian ditentukan kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan logika sebab akibat.

      Hapus
    5. Teknik berorientasi permasalahan fokus, setiap partisipandiminta untuk menetapkan satu permasalahan dan kemudian permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh seluruh peserta digabungkan untuk ditentukan permasalahan mana yang merupakan permasalahan fokus dan bagaimana hubungan sebab akibatnya dengan permasalahan lainnya
      Teknik berorientasi tujuan, mula-mula ditetapkan sasaran program dan kemudian kemudian ditentukan kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan logika sebab akibat.
      Kedua teknik ini sebenarnya sama saja, teknik mana yang digunakan tergantung pada kebiasaan. Setiap peserta diminta untuk mendaftarkan semua permasalahan yang dihadapi dan kemudian bersama-sama menggambarkan hubungan berbagai permasalahan ke dalam struktur akar, batang, cabang, ranting dan seterusnya, ibarat menggambar sebatang pohon, dengan menggunakan hubungan sebab-akibat sebagai dasar pertimbangan. Pembuatan pohon masalah dapat dilakukan dengan menggunakan program aplikasi komputer, antara lain dengan menggunakan program aplikasi yEd dengan mengikuti langkah-langkah yang diuraikan.

      Setelah dilaksanakan analisis permasalahan, selanjutnya dilaksanakan analisis pemangku kepentingan program (program stakeholder analysis). Pemangku kepentingan program (program stakeholders) merupakan seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif, individu maupun lembaga, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang.

      Hapus
    6. Sepeeti yang di jelaskan pada materi diatas yaitu :
      Teknik berorientasi permasalahan fokus, setiap partisipandiminta untuk menetapkan satu permasalahan dan kemudian permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh seluruh peserta digabungkan untuk ditentukan permasalahan mana yang merupakan permasalahan fokus dan bagaimana hubungan sebab akibatnya dengan permasalahan lainnya
      Teknik berorientasi tujuan, mula-mula ditetapkan sasaran program dan kemudian kemudian ditentukan kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan logika sebab akibat.

      Hapus
    7. 1. Teknik berorientasi permasalahan fokus, yaitu untuk menetapkan satu permasalahan dan kemudian permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh seluruh peserta digabungkan untuk ditentukan permasalahan mana yang merupakan permasalahan fokus dan bagaimana hubungan sebab akibatnya dengan permasalahan lainnya
      2. Teknik berorientasi tujuan, mula-mula untuk ditetapkan sasaran program dan kemudian kemudian ditentukan kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan logika sebab akibat.

      Hapus
    8. Perbedaan antara teknik berorientasi permasalahan fokus dan teknik berorientasi tujuan yaitu:
      1. Teknik berorientasi permasalahan fokus yaitu setiap partisipan diminta untuk menetapkan satu permasalahan dan kemudian permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh seluruh peserta digabungkan untuk ditentukan permasalahan mana yang merupakan permasalahan fokus dan bagaimana hubungan sebab akibatnya dengan permasalahan lainnya, sedangkan
      2. Teknik berorientasi tujuan yaitu ditetapkan sasaran program terlebih dahulu dan kemudian ditentukan kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan logika sebab akibat.

      Hapus
    9. 1.Teknik berorientasi permasalahan fokus, setiap partisipandiminta untuk menetapkan satu permasalahan dan kemudian permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh seluruh peserta digabungkan untuk ditentukan permasalahan mana yang merupakan permasalahan fokus dan bagaimana hubungan sebab akibatnya dengan permasalahan lainnya
      2. Teknik berorientasi tujuan, mula-mula ditetapkan sasaran program dan kemudian kemudian ditentukan kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan logika sebab akibat.

      Hapus

    10. Perbedaan antara teknik berorientasi permasalahan fokus dan teknik berorientasi tujuan, yaitu :
      1. Teknik berorientasi permasalahan fokus, setiap partisipandiminta untuk menetapkan satu permasalahan dan kemudian permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh seluruh peserta digabungkan untuk ditentukan permasalahan mana yang merupakan permasalahan fokus dan bagaimana hubungan sebab akibatnya dengan permasalahan lainnya
      2. Teknik berorientasi tujuan, mula-mula ditetapkan sasaran program dan kemudian kemudian ditentukan kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan logika sebab akibat.

      Hapus
    11. Sudah terurai pada pembahasan materi bahwa perbedaan teknik berorientasi permasalahan fokus dan teknik berorientasi tujuan dapat diketahui melalui pengertiannya:
      1)Teknik berorientasi permasalahan fokus, setiap partisipandiminta untuk menetapkan satu permasalahan dan kemudian permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh seluruh peserta digabungkan untuk ditentukan permasalahan mana yang merupakan permasalahan fokus dan bagaimana hubungan sebab akibatnya dengan permasalahan lainnya
      2)Teknik berorientasi tujuan, mula-mula ditetapkan sasaran program dan kemudian kemudian ditentukan kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan logika sebab akibat.

      Hapus
    12. Seperti yang sudah dipaparkan pada materi diatas tentang teknik berorientasi permasalahan fokus dan teknik berorientasi tujuan bahwa perbedaannya fapat kita ketahui atau bisa dilihat melalui pengertiannya:
      1.Teknik berorientasi permasalahan fokus merupakan setiap pertisipa diminta untuk menetapkan satu permasalahan dan kemudian permasalahan yang diidentifikasi oleh seluruh peserta digabungkan untuk ditentukan permasalahan mana yang merupakan permasalahan gokus dan hubungan sebab akibatnya dengan permasalahan lainnya.
      2.Teknik berorientasi tujuan,yaitu mula-mula ditetapkan sasaran program dan kemudian ditentukan kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut.

      Hapus
    13. Seperti yang elah d jelaskan pada materi yaitu:
      Teknik berorientasi permasalahan fokus, yaitu untuk menetapkan satu permasalahan dan kemudian permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh seluruh peserta digabungkan untuk ditentukan permasalahan mana yang merupakan permasalahan fokus dan bagaimana hubungan sebab akibatnya dengan permasalahan lainnya
      2. Teknik berorientasi tujuan, mula-mula untuk ditetapkan sasaran program dan kemudian kemudian ditentukan kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan logika sebab akibat.

      Hapus
    14. Perbedaanya
      Teknik berorientasi permasalahan fokus, setiap partisipandiminta untuk menetapkan satu permasalahan dan kemudian permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh seluruh peserta digabungkan untuk ditentukan permasalahan mana yang merupakan permasalahan fokus dan bagaimana hubungan sebab akibatnya dengan permasalahan lainnya sedangkan
      Teknik berorientasi tujuan,yaitu pertama ditetapkan sasaran program dan kemudian kemudian ditentukan kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut.

      Hapus
  15. Mengapa perlu menentukan cara pengadaan barang dan jasa untuk melaksanakan setiap aktivitas program perlindungan tanaman yang dilaksanakan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena menentukan cara pengadaan barang dan jasa untuk melaksanakan setiap aktivitas program perlindungan tanaman yang dilaksanakan juga termasuk dalam kriteria yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan program perlindungan tanaman. Dan ini juga merupakan bagian dari rencana program perlindungan tanaman tersusun dalam format matriks kerangka kerja logis maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana anggaran biaya (RAB) dan mengajukan RAB yang telah disusun ke instansi penyedia anggaran. RAB disusun secara rinci untuk setiap aktivitas dalam bentuk Kerangka Acuan Kerja (KAK) Aktivitas. Setelah RAB disetujui dan anggaran biaya dapat dicairkan maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan dan pemantauan program.

      Hapus
    2. Karena menentukan cara pengadaan barang dan jasa untuk melaksanakan setiap aktivitas program perlindungan tanaman yang dilaksanakan juga termasuk dalam kriteria yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan program perlindungan tanaman.

      Hapus
    3. Karena dalam menentukan cara pengadaan barang dan jasa untuk melaksanakan setiap aktifitas program perlindungan tanaman juga perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan program perlindungan tanaman dan ini merupakan rencana kegiatan perlindungan tanaman.

      Hapus
    4. Karena menentukan cara pengadaan barang dan jasa juga termasuk dalam kriteria pengelolaan program dan perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan perlindungan tanaman.

      Hapus
  16. Analisis permasalahan lazim dilakukan dengan menggunakan teknik ‘pohon permasalahan’ (decision-tree analysis).
    Apa manfaat dari penggunaan teknik Pohon Permasalahan? Lalu apakah ada teknik sudah benar² efektif?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Analisa pohon permasalah memiliki manfaat antara lain sebagai berikut:
      1. Mengidentifikasi masalah dan penyebabnya secara detail karena masalah dipecah menjadi potongan-potongan yang lebih dapat didefinisikan.
      2. Memandu mempertajam penyusunan perencanaan karena detail dan cakupan permasalahan didefinisikan dengan jelas

      Hapus
    2. Manfaat dari teknik pohon permasalahan, yaitu :
      1. Pohon Masalah dapat mendeteksi apa itu penyebab masalah serta akibatnya
      2. Pohon Masalah dapat mendekatkan isu-isu yang berhubungan dengan konsep masalah yang bisa membantu dalam menganalisis sebab dan akibatnya masalah tersebut.

      Hapus
    3. Analisis pohon masalah mempunyai manfaat untuk membantu untuk 1.mengilustrasikan korelasi antara masalah, penyeb masalah, dan akibat dari masalah dan yang ke
      2. Menghubungkan berbagai isu atau faktor yang berkontribusi pada masalah organisasi dan membantu mengidentifikasi akar penyebab dari masalah
      Menurut saya teknik yang efektif adalah menggunakan teknik pohon permasalahan

      Hapus
    4. Analisis permasalahan bermenfaati untuk:
      1.mengidentifikasi masalah dan penyebab.
      2.dapat mendekatkan isu-isu yang berhubungan dengan konsep masalah yang bisa membantu dalam menganalisis sebab dan akibat dari permasalahan tersebut.

      Hapus
  17. Bagaimana cara proses pengelolaan program pwrlindungan tanaman.Jelaskan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pengelolaan program atau proyek perlindungan tanaman dilakukan sebagaimana pada pengelolaan program atau proyek pembangunan pada umumnya, terdiri atas tahap-tahap penilaian, perancangan dan pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, perenungan, dan pengalihan yang dilaksanakan berturut-turut dalam urutan melingkar sehingga proses perlindungan tanaman dapat di terapkan atau di lakukan dengan baik.

      Hapus
    2. Pengelolaan program atau proyek perlindungan tanaman dilakukan sebagaimana pada pengelolaan program atau proyek pembangunan pada umumnya, terdiri atas tahap-tahap penilaian, perancangan dan pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, perenungan, dan pengalihan yang dilaksanakan berturut-turut dalam urutan melingkar.

      Hapus
    3. Pengelolaan program atau proyek perlindungan tanaman dilakukan sebagaimana pada pengelolaan program atau proyek pembangunan pada umumnua, terdiri atas tahap-tahap penilaian, perancangan dan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, perenungan, dan pengalihan yang dilaksanakan berturut-turut dalam urutan melingkar sehingga membentuk daur pengelolaan.

      Hapus
    4. Dalam materi sebelumnya telah dijelaskan tahap-tahap pengelolaan kegiatan perlindungan tanaman sebagai berikut:
      1. Penilaian masalah dan tujuan (assessment of problems and objectives): merupakan tahap untuk menentukan alasan yang tepat mengapa kegiatan perlindungan tanaman perlu dilakukan dan apa tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut
      2. Perencanaan/perancangan (planning/design): merupakan tahap untuk menentukan bagaimana akar permasalahan atau permasalahan kunci yang telah berhasil diidentifikasi melalui proses penilaian akan ditangani dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia dan para pihak yang terkait.
      3. Pelaksanaan dan pemantauan (implementation and monitoring): merupakan tahap pekaksanaan kegiatan sebagaimana direncanakan dan pengumpulan informasi secara rutin untuk menunjukkan pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan proses dan jadwal yang telah ditetapkan dalam rencana/rancangan kegiatan perlindungan tanaman yang telah disusun dan disepakati
      4. Evaluasi (evaluation): merupakan tahap yang dilakukan untuk menilai secara sistematik dan obyektif relevansi, kinerja dan keberhasilan, atau kekurangan bilamana terjadi demikian, dari suatu kegiatan perlindungan tanaman yang sudah selesai dilaksanakan sampai pada tahap tertentu atau, untuk program pemerintah, menjelang serah terima kepada masyarakat
      5. Refleksi/pembelajaran (reflection/learning): merupakan tahap untuk mengajak semua pihak bersama-sama mempelarai dan merenungkan hasil evaluasi dan membuat keputusan mengenai perubahan yang perlu dilakukan terhadap program
      6. Pengalihan (transfer/handover): merupakan tahap untuk mengakhiri atau mengubah dukungan pelaksana kegiatan kepada masyarakat, dan mengalihkan kepada masyarakat untuk melanjutkan hasil-hasil program yang telah dicapai

      Hapus
    5. Sebagaimana sudah dijelaskan pada materi materi yang sebelumnya bahwa tahap-tahap pengelolaan kegiatan perlindungan tanaman adalah sebagai berikut:
      1.Penilaian masalah dan tujuan
      2.Perencanaan atau perancangan
      3.Pelaksanaan dan pemantauan
      4.Evaluasi
      5.Refleksi atau pembelajaran
      6.Pengalihan

      Hapus
    6. Dalam pembahasan materi sudah diuraikan dan dijelaskan secara terperinci akan tahap2 pengelolaan kegiatan perlindungan tanaman,saya akan menjawab secara singakt saja yaitu sebagai berikut:
      1.Penilaian masalah dan tujuan
      2.Perencanaan atau perancangan
      3.Pelaksanaan dan pemantauan
      4.Evaluasi
      5.Refleksi atau pembelajaran
      6.Pengalihan

      Hapus
  18. Bersamaan dengan pelaksanaan program juga perlu dilakukan pemantauan program perlindungan tanaman yang dilaksanakan. Mengapa demikian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya karna Pemantauan dilakukan terutama pada tataran indikator aktivitas dan indikator keluaran dengan mengacu kepada yang telah ditetapkan dalam matriks kerangka kerja logis rencana program perlindungan tanaman yang dilaksanakan. Namun bergantung pada struktur matriks kerangka kerja logis yang digunakan dalam rencana program, pemantauan juga dapat dilakukan terhadap indikator yang disebut hasil antara (intermediate outcome) sebagaimana yang diuraikan sebagai contoh dalam Linking regional pest management activities to outcomes: a template for using intervention logic models in regional pest management strategies dan Outcome monitoring of pest management sebagai laporan perjanjian kerja Landcare Research untuk Hawke's Bay Regional Council, New Zealand

      Hapus
    2. Dalam program perlindungan tanaman yang sudah dijelaskan pada materi sebelumnya dimana program perlindungan tanaman terdiri dari beberapa tahap. Salah satunya adalah pelaksanaan dan pemantauan yang dijalankan bersamaan. Pemantauan program perlu dilaksanakan untuk memperoleh informasi mengenai kemajuan pelaksanaan program, memahami perubahan sebagaimana yang diinginkan dalam rencana/rancangan program, memudahkan pelaksanaan dengan memberikan informasi mengenai perlunya perubahan, mendorong pelaksanaan agar lebih dipergiat, dan menyediakan informasi untuk digunakan melakukan evaluasi. Pemantauan dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan, terutama untuk menentukan capaian tujuan pada tingkatan keluaran (output).

      Hapus
    3. Karena dalam melaksanakan program harus ada pemantauan agar program perlindungan tanaman yang di lakukan apakah dapat di terapkan dengan baik atau belum. Sehingga pemantauan dengan pelaksanaan program harus di lakukan bersamaan.

      Hapus
    4. Pemantauan dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan pada tingkatan keluaran atau output.

      Hapus
    5. Karena pemantauan merupakan salah satu program yang perlu dilaksanakan untuk memperoleh informasi mengenai kemajuan pelaksanaan program,memahami perubahan,memudahkan pelaksanaan dengan memberikan informasi mengenai adanya perubahan,mendorong kegiatan,dan menyediakan informasi untuk digunakan melakukan evaluasi.

      Hapus
    6. pelaksanaan dan pemantauan yang dijalankan bersamaan. Pemantauan program perlu dilaksanakan untuk memperoleh informasi mengenai kemajuan pelaksanaan program, memahami perubahan sebagaimana yang diinginkan dalam rencana/rancangan program, memudahkan pelaksanaan dengan memberikan informasi mengenai perlunya perubahan, mendorong pelaksanaan agar lebih dipergiat, dan menyediakan informasi untuk digunakan melakukan evaluasi. Pemantauan dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan, terutama untuk menentukan capaian tujuan pada tingkatan keluaran (output).

      Hapus
    7. Karena Pemantauan program perlu dilaksanakan untuk memperoleh informasi mengenai kemajuan pelaksanaan program, memahami perubahan sebagaimana yang diinginkan dalam rencana/rancangan program, memudahkan pelaksanaan dengan memberikan informasi mengenai perlunya perubahan, mendorong pelaksanaan agar lebih dipergiat, dan menyediakan informasi untuk digunakan melakukan evaluasi. Pemantauan dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan, terutama untuk menentukan capaian tujuan pada tingkatan keluaran (output).

      Hapus
  19. Apakah ada cara lain untuk mencapai tujuan dari program perlindungan tanaman selain dari pendekatan kerangka logis?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya pasti ada cara lain untuk mencapai tujuan program perlindungan tanaman tetapi pendekatan kerangka logis lebih dapat menjamin tercapainya tujuan dari program tersebut dibandingkan cara yang lain.

      Hapus
    2. Menurut saya pasti ada cara lain untuk mencapai tujuan program perlindungan tanaman misalnya pendekatan secara langsung terhadap petani, namun pedekatan secara logis logis lebih tepat dibanding cara2 yang lain.

      Hapus
    3. menerut saya, berdasarkan penjelasan materi diatas dengan melihat kerangka logis dalam hal ini menggunakan Pohon Tujuan maka hal ini dapat menjadi sebuah acuan dan hasil dari sebuah tujuan menjadi lebih terarah dan teratur. sehingga apakah ada cara lain yang digunakan untuk mencapai tujuan program mungkin itu hanya tergantung dengan keadaan atau situasi saja. maksudnya jika memang diperlukan maka pasti ada cara lain.

      Hapus
    4. Menurut saya, ada.hanya mereka lebih memilih kerangka logis karena kerangka logis lebih cepat dan berbeda dengan cara yang lain,dan jika perlu cara lain, pasti mereka akan menggunakan cara tersebut.

      Hapus
  20. Pendekatan kerangka kerja logis merupakan proses analitik untuk merancang struktur dan mensistematisasi proses analisis terhadap suatu prakarsa program atau proyek. Mengapa demikian jelaskan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk mencapai tujuan perencanaan program sebagaimana tersebut di atas diperlukan pendekatan kerangka kerja logis.Pendekatan kerangka kerja logis merupakan proses yang didokumentasikan dengan menggunakan matriks kerangka kerja logis
      pendekatan kerangka kerja logis dimaksudkan sebagai proses analitik untuk merancang suatu program dengan menggunakan logika matriks kerangka kerja logis berdasarkan atas hasil analisis situasi yang mencakup:
      analisis permasalahan (problem analisis),
      analisis pemangku kepentingan (stakeholder analysis),
      analisis tujuan (objective setting), dan
      analisis strategi alternatif (strategy selection).

      Hapus
    2. Karena kerangka kerja logis dimaksudkan sebagai proses analitik untuk merancang suatu program dengan menggunakan logika matriks kerangka kerja logis berdasarkan atas hasil analisis situasi yang mencakup :
      1. Analisis permasalahan (problem analysis)
      2. Analisis pemangku kepentingan (stakeholder analysis)
      3. Analisis Tujuan (objective setting)
      4. Analisis strategi alternatif (strategy selection )

      Hapus
  21. apa yang dimaksud dengan analisis pemangku kepentingan dan bagaimana melakukannya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Langkah pertama dari identifikasi permasalahan dan kebutuhan adalah analisa stakeholders (pemangku kepentingan). Para pemangku kepentingan adalah mereka yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam menentukan apa yang perlu dicapai sebuah proyek atau program dan bagaimana mencapainya. Mereka adalah para penerima manfaat (beneficiaries), staf lembaga dan tim manajemen proyek atau program di tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional, para peneliti, lembaga pemerintahan dan para donatur.

      Hapus
    2. Analisis Pemangku Kepentingan ‘Stakeholders’ menurut definisnya adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi. Clarkson membagi Stakeholders menjadi dua: Stakeholders primer dan Stakeholders sekunder. Stakeholders primer adalah ‘pihak di mana tanpa partisipasinya yang berkelanjutan organisasi tidak dapat bertahan.’ Contohnya adalah pemegang saham, investor, pekerja, pelanggan, dan pemasok. Menurut Clarkson, suatu perusahaan atau organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem Stakeholders primer – yang merupakan rangkaian kompleks hubungan antara kelompok-kelompok kepentingan yang mempunyai hak, tujuan, harapan, dan tanggung jawab yang berbeda.

      Stakeholders sekunder didefinisikan sebagai ‘pihak yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan, tapi mereka tidak terlibat dalam transaksi dengan perusahaan dan tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup perusahaan.’ Contohnya adalah media dan berbagai kelompok kepentingan tertentu. Perusahaan tidak bergantung pada kelompok ini untuk kelangsungan hidupnya, tapi mereka bisa mempengaruhi kinerja perusahaan dengan mengganggu kelancaran bisnis perusahaan.

      Berikut langkah-langkah dalam melakukan Analisis pemangku kepentingan:

      Langkah 1. Mengidentifikasi Stakeholder
      Langkah pertama dalam analisis stakeholder Anda adalah untuk bertukar pikiran yang stakeholder Anda. Sebagai bagian dari ini, memikirkan semua orang yang terpengaruh oleh pekerjaan Anda, yang memiliki pengaruh atau kekuasaan di atasnya, atau memiliki kepentingan dalam kesimpulannya sukses atau gagal. Dalam membangun setiap peta pemangku kepentingan dengan mengembangkan daftar katagori dari orang, organisasi, lembaga atau pihak lainnya yang memiliki bekepentingan terhadap organisasi atau tujuan Anda. Setelah daftar adalah cukup lengkap itu kemudian memungkinkan untuk menetapkan prioritas dalam beberapa cara, kemudian menerjemahkan stakeholder ‘prioritas tertinggi’ ke tabel atau gambar. Daftar potensi pemangku kepentingan untuk setiap kegiatan tentunya akan melebihi waktu yang tersedia untuk menganalisis termasuk kemampuan alat yang digunakan untuk memetakan sesuai kebutuhan informasi yang ada. Tantangannya agar Anda tetap fokus pada pemangku kepentingan yang benar-benar sesuai dan memiliki tingkat kepentingan terhadap organisasi sebagai bagian dari komunitas khusus atau berorientasi terhadap tujuan proyek sehingga memudahkan dalam memvisualisasikan
      Langkah 2. Prioritaskan Stakeholder Anda
      Pada tahapan ini Anda telah memiliki daftar panjang organisasi/lembaga atau orang-orang yang dipengaruhi oleh organisasi atau pekerjaan Anda. Beberapa mungkin memiliki kekuatan baik untuk menghambat atau mendorong kinerja organiasasi. Beberapa mungkin tertarik dengan apa yang direncanakan atau dilaksanakan oleh organisasi atau apa yang Anda lakukan, sebagian lainnya mungkin tidak peduli.

      Lakukan pemetaan secara mendalam terhadap pemangku kepentingan tentang kekuatan/kepentingan dalam sebuah geradi atau kisi-kisi seperti pada gambar, dan mengklasifikasikan para pemangku kepentingan dengan peran dan kontribusi mereka atas tujuan organisasi serta ketertarikan pada pekerjaan yang Anda lakukan. Lakukan pengujian dengan meletakkan masing-masing pemangku kepentingan berdasakan pengaruh dan kekuatan. Misalnya, atasan Anda cenderung memiliki kekuatan yang tinggi dan pengaruh dan harapan yang tinggi terhadap pekerjaan Anda. Keluarga Anda juga mungkin memiliki harapan yang tinggi, tetapi tidak mungkin memiliki kekuatan atas pekerjaan Anda.
      Langkah 3. Memahami Stakeholder Kunci Anda
      Pada langkah ini Anda diarahkan untuk memahami lebih dalam pemangku kepenitingan kunci yang terlibat dalam pekerjaan atau bisnis Anda. Masing-masing orang atau organisasi perlu dinilai sejauhmana respon atau reaksi terhadap proyek, dan bagaimana mereka terlibat dan memberikan kontribusi terhadap keberhasilan pekerjaan Anda. Disamping itu, Anda juga perlu memahami cara terbaik untuk melibatkan mereka dalam proyek Anda serta membangun komunikasi efektif dengan mereka.

      Hapus
    3. Analisis pemangku kepentingan adalah Pemangku kepentingan program (program stakeholders) merupakan seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif, individu maupun lembaga, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang.Analisis pemangku kepentingan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, di antaranya adalah teknik diagram Venn untuk menentukan tumpang tindih kepentingan antar para pemangku kepentingan.

      Hapus
    4. Analisis pemangku kepentingan adalah Pemangku kepentingan program (program stakeholders) merupakan seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif, individu maupun lembaga, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang.Analisis pemangku kepentingan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, di antaranya adalah teknik diagram Venn untuk menentukan tumpang tindih kepentingan antar para pemangku kepentingan.

      Hapus
    5. Pemangku kepentingan program (program stakeholders) merupakan seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif, individu maupun lembaga, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang. Pemangku kepentingan program mencakup penerima manfaat program (program beneficiaries), yaitu mereka yang menerima manfaat dari pelaksanaan program, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penerima manfaat terdiri atas kelompok sasaran program (program target groups), yaitu idividu atau lembaga yang nantinya terlibat langsung dalam pelaksanaan program, dan juga masyarakat bukan kelompok sasaran. Analisis pemangku kepentingan program diawali dengan melakukan identifikasi terhadap berbagai pemangku kepentingan yang ada untuk selanjutnya dikelompokkan dan ditentukan kemungkinan kepentingan dan kemungkinan peran yang dapat diberikan oleh setiap kelompok pemangku kepentingan.

      Hapus
    6. Analisis pemangku kepentingan merupakan seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif, individu maupun lembaga yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang.

      Hapus
    7. Pemangku kepentingan program (program stakeholders) merupakan seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif, individu maupun lembaga, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang. Pemangku kepentingan program mencakup penerima manfaat program (program beneficiaries), yaitu mereka yang menerima manfaat dari pelaksanaan program, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penerima manfaat terdiri atas kelompok sasaran program (program target groups), yaitu idividu atau lembaga yang nantinya terlibat langsung dalam pelaksanaan program, dan juga masyarakat bukan kelompok sasaran.

      Hapus
    8. Pemangku kepentingan merupakan perorangan atau kelompok yang dapat mempengaruhi maupun terkena dampak dari pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif (mendukung, menerima dampak positif atau menentang, menerima dampak negatif). Untuk program PHT terhadap Chromolaena odorata, pemangku kepentingan dapat terdiri atas dinas pertanian dan perkebunan, dinas peternakan, badan lingkungan hidup, aparat dari dinas-dinas terkait tersebut, perusahaan penyalur dan pengedar herbisida dan pengusahanya, pemerintahan desa/kelurahan dan aparatnya, kelompok tani dan kelompok peternak dan anggotanya, tokoh masyarakat dan anggota masyarakat di wilayah pelaksanaan program. Analisis pemangku kepentingan dilakukan dengan menggunakan proses yang disebut diskusi kelompok focus (focus group discussion, lazim dingkat menjadi FGD) untuk memperoleh informasi dasar mengenai setiap pemangku kepentingan berikut kepentingan mereka masing-masing serta dampak yang akan mereka terima.

      Hapus
  22. Dari penjelasan di atas kita telah mengetahui fungsi dari analisis-analisis permasalahan, pemangku kepentingan, tujuan dan strategi alternatif.
    Berikan perbedaan yang paling mendasar dari keempat analisis tersebut.

    BalasHapus
  23. perencanaan/perencangan program merupakan tahap yang penting dalam pengelolaan kegiatan perlindungan tanaman.Yang saya ingin tanyakan disini dalam program perlindungan tanaman mengapa perlu di rencanakan/di rancang dengan beberapa alasan.Jelaskan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam program perlindungan tanaman perlu di rencanakan dengan beberapa alasan untuk menentukan bagaimana akar permasalahan atau permasalahan kunci yang telah berhasil diidentifikasi melalui proses penilaian akan ditangani dengan menggunakan sumber daya yang tersedia dan para pihak yang terkait.

      Hapus
    2. Karena dalam kegiatan perlindungan tanaman kegiatan yang dirancang merupakan kunci keberhasilan dalam melakukan kegiatan tersebut.

      Hapus
  24. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan menggunakan program aplikasi yEd??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan menggunakan program aplikasi yEd??
      1 Pilih New document untuk
      membuat lembar kerja baru
      2 Pilih salah satu komponen pada
      palette yang akan digunakan
      untuk membuat flowchart
      3 Susunlah simbol simbol
      flowchart tersebut
      4 Untuk menambahkan keterangan
      pada sImbol tersEbut, klik
      kanan dan pilih edit label
      5 Tariklah garis pada symbol
      tersbut agar masing masing
      symbol dapat terhung, dan
      dengan demikian flowrct yang
      kita buat selesai, selain
      membuat flowchart kita juga
      dapat menggunakan aplikasi ini
      untuk membuat diagaram UML,
      caranya Pilih menu UML pada
      component palette

      Hapus
    2. Langkah-langkahnya yaitu;
      1. pastikan komputermu sudah terinstal yEd Graph Editor, kalau belum kamu bisa mendowloadnya terlebih dahulu .
      2. Pilih New document untuk membuat lembar kerja baru
      3. Pilih salah satu komponen pada palette yang akan digunakan untuk membuat flowchart
      4. Susunlah simbol simbol flowchart tersebut
      5. Untuk menambahkan keterangan pada sImbol tersEbut, klik kanan dan pilih edit label
      6. Tariklah garis pada symbol tersbut agar masing masing symbol dapat terhung, dan dengan demikian flowrct yang kita buat selesai, selain membuat flowchart kita juga dapat menggunakan aplikasi ini untuk membuat diagaram UML, caranya Pilih menu UML pada component palette

      Hapus
    3. Langkah2 yang perlu diketahui adalah:
      1.pastikan komputermu sudah terinstal yEd Graph Editor, kalau belum kamu bisa mendowloadnya terlebih dahulu .
      2.Pilih New document untuk membuat lembar kerja baru
      3.Pilih salah satu komponen pada palette yang akan digunakan untuk membuat flowchart
      4.Susunlah simbol simbol flowchart tersebut, Untuk menambahkan keterangan pada sImbol tersEbut, klik kanan dan pilih edit label
      5.Tariklah garis pada symbol tersbut agar masing masing symbol dapat terhung, dan dengan demikian flowrct yang kita buat selesai, selain membuat flowchart kita juga dapat menggunakan aplikasi ini untuk membuat diagaram UML, caranya Pilih menu UML pada component palette

      Hapus
  25. Mengapa dalam pelaksanaan program juga perlu dilakukan pemantauan program perlindungan tanaman dan mengapa dalam pemantauan hanya dilakukan terutama pada tataran indikator aktifitas dan indikator keluaran?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya, perlu dilakukan kegiatan pemantauan karena pada tahap pemanatauan ini dapat diketahui apakah suatu kegiatan berjalan dengan baik atau tidak dalam hal ini apakah kegiatan tersebut sudah berlangsung sesuai dengan perancangan yang telah dibuat. Pemantau dilakukan terutama pada indikator aktifitas karena melalui pemantau aktifitas ini dapat diketahui kegiatan tersebut telah atau sedang berjalan dengan baik atau tida, dan pemantauan indikator keluaran yaitu pemantau terhadap hasil dari kegiatan tersebut sehingga dapat disimpulkan bahawa kegiatan tersebut telah berjalan dengan baik atau tidak dilihat dari hasil yang telah dicapai.

      Hapus
  26. Apakah yang paling membedakan antara indikator kinerja utama dan indikator kinerja kegiatan?

    BalasHapus
  27. Apakah dalam pengelolaan program perlindungan tanaman mulai dari identifikasi masalah dan tujuan, perencanaan, serta pelaksanaan dan pemantauan sudah berhasil dilakukan?
    Jika ya, apakah sudah memberikan hasil yang diharapkan oleh masyarakat?
    Jika tidak, tindakan apa yang dilakukan dalam mengatasi masyarakat tersebut?

    BalasHapus
  28. Apakah dampak positif dan negatif dari teknik berorientasi permasalahan fokus dan teknik berorientasi tujuan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. -Dampak positif dari teknik berorientasi tujuan adalah sangat penting di digunakan dalam perekrutan,iklim dan budaya,penilaian kinerja dan seleksi dampak negatifnya adalah hasil yang di timbulkan dalam orientasi tujuan ini kurang baik,dalam hal hasil akademik dan hasil organisasi.

      Hapus
  29. Apa maksud dari pernyataan " Penentuan prioritas mula-mula dilakukan terhadap hasil dan kemudian dari hasil yang ditetapkan sebagai prioritas, ditentukan keluaran prioritas dan dari setiap keluaran prioritas ditentukan aktivitas prioritas".

    BalasHapus
  30. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  31. Jelaskan Apa Yang dimaksud dengan analisis permasalahan (problem analisis),
    analisis pemangku kepentingan (stakeholder analysis),
    analisis tujuan (objective setting), dan
    analisis strategi alternatif (strategy selection

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Analisis permasalahan dilakukan untuk mengidentifikasi akar permasalahan perlindungan tanaman, bukan sekedar gejala permasalahan, sebagai dasar untuk merancang penanganan masalah
      2. Analisis pemangku kepentingan program diawali dengan melakukan identifikasi terhadap berbagai pemangku kepentingan yang ada untuk selanjutnya dikelompokkan dan ditentukan kemungkinan kepentingan dan kemungkinan peran yang dapat diberikan oleh setiap kelompok pemangku kepentingan. Analisis pemangku kepentingan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, di antaranya adalah teknik diagram Venn untuk menentukan tumpang tindih kepentingan antar para pemangku kepentingan. Sesuai dengan karakteristik program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang, mungkin tidak seluruh pemangku kepentingan perlu dilibatkan.
      3. Analisis tujuan dilakukan dengan menggunakan teknik yang sama dengan yang digunakan pada analisis permasalahan, tetapi dengan membalikkan pernyataan mengenai permasalahan (negatif) dibalik menjadi pernyataan mengenai pernyataan tujuan mengatasi permasalahan (positif). Akan tetapi, tidak semua pernyataan permasalahan dalam analisis permasalahan memerlukan pernyataan tujuan sebab hasil analisis pemangku kepentingan akan menentukan lebih lanjut permasalahan mana saja yang perlu memperoleh prioritas penanganan
      4. analisis strategis untuk menentukan prioritas hasil dan keluaran tertentu yang perlu didahulukan dibandingkan dengan hasil dan keluaran lainnya. Prioritas ditentukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain seberapa mendesak suatu masalah perlu ditangani, risiko dampak merugikan yang dapat ditimbulkan oleh suatu masalah bila tidak ditangani, sumberdaya yang dimiliki, dan sebagainya, dalam rentang waktu tertentu

      Hapus
    2. 1) analisis permasalahan merupakan analisis dilakukan untuk mengidentifikasi akar permasalahan perlindungan tanaman, bukan sekedar gejala permasalahan, sebagai dasar untuk merancang penanganan masalah
      2) Pemangku kepentingan program (program stakeholders) merupakan seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif, individu maupun lembaga, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang.
      3). Analisis tujuan yaitu analisis yang dilakukan dengan menggunakan teknik yang sama dengan yang digunakan pada analisis permasalahan, tetapi dengan membalikkan pernyataan mengenai permasalahan (negatif) dibalik menjadi pernyataan mengenai pernyataan tujuan mengatasi permasalahan (positif).
      4) analisis strategis yaitu analisis untuk menentukan prioritas hasil dan keluaran tertentu yang perlu didahulukan dibandingkan dengan hasil dan keluaran lainnya.

      Hapus
    3. -analis permasalah merupakan suatu pendekatan sistematis untuk menemukan penyebab dari suatu masalah.
      -analisis tujuan (objektif setting)merupakan tujuan tingkat tinggi yang selaras dengan misi perusahaan, mendukung misi serta menciptakan nilai bagi pemegang saham. Manajemen harus mengidentifikasi cara –cara alternatif untuk mencapai tujuan strategis; mengidentifikasi dan menilai risiko serta implikasi dari setiap alternatif, merumuskan strategi perusahaan, dan mengatur operasi, kepatuhan, dan tujuan pelaporan.
      -dari identifikasi permasalahan dan kebutuhan adalah analisa stakeholders (pemangku kepentingan). Para pemangku kepentingan adalah mereka yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam menentukan apa yang perlu dicapai sebuah proyek atau program dan bagaimana mencapainya. Mereka adalah para penerima manfaat (beneficiaries), staf lembaga dan tim manajemen proyek atau program di tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional, para peneliti, lembaga pemerintahan dan para donatur.
      - analisis strategi alternatif mengidentifikasi keragaan alih fungsi lahan pertanian dan kinerja pengendaliannya; dan merekomendasikan strategi alternatif pengendalian alih fungsi lahan, baik strategi peraturan kebijakan maupun strategi partisipasi masyarakat. Strategi peraturan kebijakan mencakup komponen instrumen hukum dan ekonomi, zonasi, dan inisiatif masyarakat. Sementara itu, strategi partisipasi masyarakat ditempuh melalui pemahaman terhadap eksistensi pemangku kepentingan (stakeholder analysis). Dengan kata lain, strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian yang bertumpu pada partisipasi masyarakat adalah dengan melibatkan peran serta aktif segenap pemangku kepentingan (stakeholders) sebagai entry point perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian (fokus analisis) perundang-undangan dan peraturan yang ada melalui pendekatan sosialisasi dan advokasi.

      Hapus
    4. -Pemangku kepentingan (stakeholders) adalahperorangan atau kelompok yang dapat mempengaruhi maupun terkena dampak dari pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif (mendukung, menerima dampak positif atau menentang, menerima dampak negatif.
      -analisis permasalahan (problem analisis),adalah kajian sementara untuk mengetahui penyebab timbulnya masalah,serta alternatif pemecahan masalah tersebut.
      - adalah jenis strategi yg memungkinkan sebuah perusahaan memperoleh kendali atas distributor, pemasok, dan pesaing.
      - analisis tujuan adalah seperangkat prosedur yang diterapkan untuk mengetahui tujuan pembelajaran, mengidentifikasi langkah-langkah yang relevan untuk mencapai tujuan.

      Hapus
    5. - Analisis permasalahan yaitu untuk menentukan permasalahan akar, batang, cabang, dan ranting, dan seterusnya tersebut perlu dilakukan dengan melibatkan masyarakat karena masyarakat merupakan pihak yang nantinya akan terlibat dalam pelaksanaan program.
      - Pemangku kepentingan program (program stakeholders) merupakan seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif, individu maupun lembaga, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang. Pemangku kepentingan program mencakup penerima manfaat program (program beneficiaries), yaitu mereka yang menerima manfaat dari pelaksanaan program, baik secara langsung maupun tidak langsung.
      - analisis tujuan yaitu penentuan tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan program perlindungan tanaman yang akan disusun/dirancang. Sebagaimana telah disinggung pada materi sebelumnya, tujuan suatu rencana/rancangan program, termasuk program perlindungan tanaman, 
      - analisis strategis yaitu untuk menentukan prioritas hasil dan keluaran tertentu yang perlu didahulukan dibandingkan dengan hasil dan keluaran lainnya. Prioritas ditentukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain seberapa mendesak suatu masalah perlu ditangani, risiko dampak merugikan yang dapat ditimbulkan oleh suatu masalah bila tidak ditangani, sumberdaya yang dimiliki, dan sebagainya, dalam rentang waktu tertentu. 

      Hapus
    6. Analisis permasalahan (problem analisis) adalah kemampuan untuk mengenal elemen elemen situasi dalam permasalahan dan memahami komponen mana saja yang kritis
      analisis pemangku kepentingan (stakeholder analysis) adalah setiap individu atau organisasi yang dapat memberikan dampak positif atau pun negatif atau mereka yang terkena dampak dari apa yang dilakukan oleh perusahaan, institusi atau pemerintah. (organisasi)
      analisis tujuan (objective setting) adalah pernyataan positif terhadap masalah yang ditangani
      analisis strategi alternatif (strategy selection) adalah penetapan tujuan ke dalam peringkat tujuan tertentu (dari tujuan khusus yang mudah diukur ke tujuan lebih umum yang lebih sulit diukur) yang hasilnya akan dirumuskan nanti dalam matriks kerangka kerja logis.

      Hapus
    7. 1) analisis permasalahan merupakan analisis dilakukan untuk mengidentifikasi akar permasalahan perlindungan tanaman, bukan sekedar gejala permasalahan, sebagai dasar untuk merancang penanganan masalah
      2) Pemangku kepentingan program (program stakeholders) merupakan seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif, individu maupun lembaga, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang.
      3). Analisis tujuan yaitu analisis yang dilakukan dengan menggunakan teknik yang sama dengan yang digunakan pada analisis permasalahan, tetapi dengan membalikkan pernyataan mengenai permasalahan (negatif) dibalik menjadi pernyataan mengenai pernyataan tujuan mengatasi permasalahan (positif).
      4) analisis strategis yaitu analisis untuk menentukan prioritas hasil dan keluaran tertentu yang perlu didahulukan dibandingkan dengan hasil dan keluaran lainnya.

      Hapus
    8. 1.Analisis permasalahan dilakukan untuk mengidentifikasi akar permasalahan perlindungan tanaman,
      2.analisis pemangku dapat di lakukan dengan beberapa teknik di antaranya adalah teknik diagram venn dan untuk menentukan tumpah tindih
      3.analisis tujuan di lakukan dengan menggunakan teknik yang sama dengan yang digunakan pada analisis permasalahan dan tidak semua pernyataan permasalahan dalam analisis permasalahan memerlukan pernyataan tujuan sebab hasil analisis pemangku kepentingan
      4.analisis strategis untuk menentukan prioritas hasil dan keluaran tsb yang perlu di dahulukan di bandingkan dengan hasil dan keluaran lainya.

      Hapus
  32. bagaimana menentukan cara mengukur keberhasilan dalam pengelolaan program perlindungan tanaman?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya cara kita mengukur keberhasilan dalam pengelolaan program perlindungan tanaman adalah dengan melihat apakah program yang telah kita terapkan memiliki efek yang baik bagi tanaman atau tidak, jika memberi egeky maka program perlindungan tanaman yang kita lakukan berhasil

      Hapus
  33. Pemangku kepentingan program merupakan seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program,baik secara positif maupun negatif.
    Mengapa program yang dianggap negatif masih dilaksanakan? Dan apa dampaknya bagi pihak yang melaksanakan program?

    BalasHapus
  34. Diantara kedua orientasi yakni teknik berorientasi permasalahn fokus dan teknik berorientasi tujuan manakah yang paling efisien dan yang paling sering digunakan ? Mengapa ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya, sebenarnya kedua teknik ini sama saja, karena teknik mana yang digunakan tergantung pada kebiasaan. Dan juga kedua arti fokus dan tujuan itu memiliki arti bahwa keduanya itu berpusat pada satu masalah, jadi menurut saya keduanya sama-sama efisien.

      Hapus
  35. Dalam analisis permasalahan lazim dilakukan dengan menggunakan teknik ‘pohon permasalahan’ (decision-tree analysis) dengan menggunakan orientasi teknik berorientasi tujuan, yaitu ditetapkan sasaran program dan kemudian kemudian ditentukan kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan logika sebab akibat. Yang ingin saya tanyakan kendala seperti apa yang akan dihadapi dalam orientasi analisis permasalan?

    BalasHapus
  36. Analisis permasalahan secara menyeluruh dan mendalam diperlukan untuk dapat merancang kegiatan yang relevan dan berfokus.
    Apa yang dimaksud dengan kegiatan yang relevan dan berfokus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Menurut saya
      kegiatan Relevan itu Mempunyai Kaitan dan hubungan erat Dengan Pokok Masalah Yang Sedang Di hadapi.Sedangkan
      Kegiatan Berfokus Itu untuk menetapkan satu permasalahan dan kemudian permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh seluruh peserta digabungkan untuk ditentukan permasalahan mana yang merupakan permasalahan fokus dan bagaimana hubungan sebab akibatnya dengan permasalahan lainnya

      Hapus
    3. Yang dimaksud dengan kegiatan yang relevan dan berfokus yaitu dimana permasalahan yang dilakukan dalam merancang suatu kegiatan harus berkaitan dengan erat dengan pokok permasalahan yang sedang di hadapi dan berfokus pada titik permasalahan suatu kegiatan tersebut

      Hapus
    4. Kegiatan yang relevan adalah kegiatan yang masih mempunyai kaitan dan masih ada hubungan erat dengan permasalahan yang dihadapai
      Kegiatan berfokus adalah kegiatan yang dilakukan hanya untuk sebuah permasalahan utama untuk mencapai tujuan tertentu

      Hapus
    5. Menurut saya, kegiatan relevan berarti hal-hal yang sejenis yang saling berkaitan dengan subjek dalam konteks yang tepat atau terhubung dan terkait dengan situasi saat ini. Sedangkan kegiatan berfokus berarti berpusat pada satu masalah yang telah kita identifikasi.

      Hapus
    6. Menurut saya, kegiatan yang relevan berarti kegiatan yang mempunyai keterkaitan atau berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Kegiatan berfokus adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan memperhatiakan secara baik atau hanya terkonsentrasi pada suatu masalah yang dihadapi

      Hapus
    7. Menurut saya kegiatan yang relevan artinya suatu kegiatan dengan adanya hubungan langsung dengan permasalahan yang di hadapi dalam merancang kegiatan.
      Sedangkan kegiatan yang berfokus artinya memusatkan suatu masalah utama, tanpa melibatkan masalah lain dalam merancang kegiatan.

      Hapus
    8. Menurut saya kegiatan yang relevan yaitu kegiatan yang sejalan dengan kegiatan atau program sebelumnya. Dengan kata lain kegiatan yang masih ada kaitan dan hubungan erat atau sangkut-paut dengan masalah yang dihadapi sebelumnya. sedangkan kegiatan yang berfokus yaitu kegiatan yang menjadi target atau tujuan utamanya.

      Hapus
    9. Kegiatan yang relevan dan berfokus merupakan satu kegiatan yang mempunyai hubungan erat dengan pokok masalah yang sedang dihadapi sedangkan kegiatan yang bergokus merupakan satu kegiatan yang paling penting dan yang harus kita selesaikan contonya kegiatan program perlindungan tanaman sendri mempunyai titik fokus pada upaya dan akar permasalahan yang seringkali bukan sekedar permasalahan OPT,melainkan permasalahan kebijakan kepedulian masyarakat.

      Hapus
  37. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  38. Berikan masing-masing contoh dari tekik berorientasi permasalahan fokus dan teknik berorientasi tujuan!

    BalasHapus
  39. Bagaimana cara yang harus kita lakukan agar kita mengetahui bahwa dalam menganalisis permasalahan kita telah mengidentifikasi akar permasalahannya bukan sekedar gejala permasalahannya?

    BalasHapus
  40. Apa fungsi dari Identifik Masalah dan Tujuan, Perencanaan, serta Pelaksanaan dan Pemantauan.dalam kegiatan perlindungan tanaman?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya . Fungsi dari identifik masalah yaitu upaya untuk mengetahui suatu masalah yang sedang dihadapi dan tujuannya untuk memecahkan masalah yang sudah diidentifikasi,
      Perencaanaan yaitu dimana dilakukan proses atau langkah dalam melakukan suatu kegiatan
      Pelaksanaan yaitu melakukan atau mempraktekkan apa yang sudah di rencanakan
      Pemantauan yaitu melihat dandan mengontrol apa yang sudah di lakukan .

      Hapus
    2. Menurut saya, fungsi dari kegiatan tersebut adalah agar kegiatan perlindungan tanaman dapat berjalan secara baik dan sistematis. Dimana hal tersebut dimulai dari mengidentifikasi masalah yang ada dan tujuannya kemudian melakukan perencanaan kegiatan berkaitan dengan masalah yang telah ditemukan lalu melakukan pelaksanaan kegiatan dan kemudian memantau atau melakukan pemantauan terhadap kegiatan yang telah atau sedang dilaksanakan.

      Hapus
    3. Menurut saya semua kegiatan tersebut memiliki fungsi yang baik baik dalam perlindungan tanaman dimana dengan mengetahui masalah yang terjadi dan tujuannya kemudian menyusun perencanaan untuk mengatasi masalah tersebut yang diikuti dengan melaksanakan rencana tersebut dan selanjutnya dipantau apakah pelaksanaan program tersebut berjalan dengan baik dan benar serta memberikan efek atau tidak

      Hapus
    4. Menurut saya fungsi indentifikasi masalah adalah untuk mengetahui akar permasalahan yang dihadapi agar perencanaan bisa lebih fokus pada akar permasalahan perlindungan tanaman yang ada. Tujuannya agar perencanaan yang dibuat tepat sasaran pada bagaimana penanganan permasalahan yang sudah diidentifikasi. Fungsi Perencanaan adalah agar tepat sasaran penanganan dimana dapat menentukan dukungan para pihak terhadap pelaksanaan program, menentukan peringkat tujuan yang ingin dicapai apakah sekedar mengatasi OPT untuk mengurangi kehilangan hasil atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkirakan dampak positif dan negatif yang akan terjadi. Pelaksanaan yaitu melaksanakan apa yang sudah disepakati dalam tahap perencanaan dalam upaya perlindungan tanaman. Dan Pemantauan untuk melihat dan mengontrol setiap kegiatan pelaksanaan yang sudah dikerjakan, disini dilihat dan diukur keberhasilan program yang sedang dilaksanakan sehingga dapat dijadikan pelajaran ditahap berikutnya.

      Hapus
  41. Jelaskan bagaimana cara mengukur keberhasilan program sehingga dapat dijadikan pelajaran?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya cara mengukur keberhasilan program adalah dengan melihat hasil akhir. Apakah sudah sesuai dengan Tujuan awal yang diharapkan atau tidak. Jika tidak berarti program tersebut belum sepenuhnya berhasil, sehingga perlu mencari tahu apa penyebabnya dan dijadikan pelajaran ditahap selanjutnya.

      Hapus
  42. Bagaimana menentukan cara mengkomunikasikan program dengan kelompok sasaran dan para pemangku kepentingan lainnya?

    BalasHapus
  43. Bagaiman cara mencapai berbagai hierarki produk yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan.

    BalasHapus
  44. Analisis permasalahan secara menyeluruh dan mendalam di perlukan untuk merancang kegiatan yang relavan dan berfokus.Analisis permasalahan lazim dilakukan dengan menggunakan satu diantara dua orientasi yaitu;teknik berorientasi permasalahan fokus dan teknik berorientasi tujuan.Yang ingin saya tanyakan dari ke-2 teknik tersebut manakah yang paling tepat untuk menganalisis permasalaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berdasarkan materi diatas, kedua teknik tersebut sama saja, tergantung dari kebiasaan penggunanya. Tapi menurut saya, teknik yang paling tepat adalah teknik berorientasi permasalahan fokus karena kita hanya fokus pada permasalahan dan sebab akibatnya dengan permasalahan lain

      Hapus
  45. Analisis pemangku kepentingan dapat dilakukan dengan beberapa teknik diantaranya dengan teknik diagram Venn, untuk menentukan tumpang tindih kepentingan antar pemangku kepentingan. Berdasarkan pernyataan ini yang ingin saya tanyakan: Apa alasan diagram Venn dapat digunakan? Bagaimana cara menganalisis menggunakan teknik diagram Venn? dan Apakah hasil diagram Venn akurat dalam menentukan tumpang tindih kepentingan antar pemangku kepentingan?

    BalasHapus
  46. Dampak positif dan negatif seperti apa yang akan terjadi dengan adanya program perlindugan tanaman dan bagaimana cara mengatasi dampak tersebut?

    BalasHapus
  47. Mengapa perlu dilakukan identifikasi dalam pengelolaan program?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut Saya
      untuk mengetahui berbagai masalah atau kebutuhan program yang diinginkan masyarakat. Untuk mengetahui berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan untuk pendukung pelaksanaan program dan mempermudah dalam menyusun rencana program yang akan dilaksanakan.Agar program yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

      Hapus
    2. Menurut saya
      1. Agar dapat mengetahui berbagai masalah atau kebutuhan program yang di inginkan masyarakat.
      2. Agar dapat mengetahui berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan untuk pendukung pelaksanaan program dan mempermudah dalam menyusun program yang akan dilaksanakan.

      Hapus
    3. Menurut saya dalam setiap kegiatan pengelolaan program hal perlu menjadi langkah awal dalam merumuskan maupun menyelesaikan suatu proyek yang direncanakan, mengidentifikasi merupakan hal terpenting yang perlu dilakukan pertama kali. hal ini disebabkan karena identifikasi memiliki fungsi dan tujuan untuk mengetahui berbagai masalah atau kebutuhan program yang diinginkan masyarakat. Maupun untuk mengetahui berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan untuk pendukung pelaksanaan program dan mempermudah dalam menyusun rencana program yang akan dilaksanaka.

      Hapus
  48. Program perlindungan tanaman perlu direncanakan/dirancang dengan beberapa alasan, di antaranya
    Salah satunya adalah
    Memperkirakan dampak positif dan dampak negatif yang akan terjadi dan mempersiapkan langkah-langkah pengelolaan dampak tersebut
    Pertanyaan
    Langkah langkah pengolahan seperti apa yang akan disiapkan untuk menghadapi dampak tersebut?

    BalasHapus
  49. Setelah dihasilkan pohon tujuan, langkah apakah yang harus di lakukan untuk melakukan analisis strategis untuk menentukan prioritas hasil dan keluaran tersebut.

    BalasHapus
  50. Mengapa dalam perancangan program perlindugan tanaman menggunakan pendekatan kerangka logis? Dan apakah ada kendala yang akan terjadi jika tidak menggunakan cara pendekatan kerangka logis?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena,Pendekatan kerangka kerja logis merupakan proses analitik untuk merancang struktur dan mensistematisasi proses analisis terhadap suatu prakarsa program atau proyek.
      Dampak kendala yang akan terjadi jika tidak menggunakan pendekatan kerangka logis
      Menurut saya suatu program atau proyek yang dikerjakan tidak berjalan dengan baik

      Hapus
  51. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  52. Apakah kegiatan pengelolaan program benar-benar terpadu??

    BalasHapus
  53. Bagaimana jika dalam pelaksanaan pengelolaan program memperoleh hasil yang tidak seperti yang diharapkan,tindakan apa atau solusi apa yang dilakukan?

    BalasHapus
  54. Selain menggunakan diagram venn, teknik apa lagi yang bisa digunakan dalam analisis pemangku kepentingan?

    BalasHapus
  55. Mengapa dalam pelaksanaan program perlindungan tanaman perlu menentukan cara mengkomunikasikan program dengan kelompok sasaran dan dengan para pemangku kepentingan lainnya. ?

    BalasHapus